Left arrow Kembali

Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?

Penelitian Tobacco Control Unit dari Institut Kanker Nasional Italia menemukan bahwa asap rokok memiliki dampak Kesehatan yang lebih berbahaya terhadap paru-paru dibandingkan asap knalpot.

Bagi kita yang hidup di kota metropolitan pasti terbiasa dengan kemudahan yang tersedia untuk memenuhi gaya hidup. Namun pernahkah kita mencoba memikirkan konsekuensi hidup di kota besar? Kita mulai dari konsekuensi kesehatan akibat polusi udara. Banyaknya kendaraan lalu lalang, mobil yang terjebak kemacetan yang membuat kita ‘tua di jalan’ sehingga membuat berbagai organ tubuh terpapar polutan udara, seperti asap knalpot. Lalu, kalau sudah begini, organ yang paling terkena dampak tentunya paru-paru kita. Sekarang coba kita dibandingkan dengan asap rokok yang juga identik dengan kerusakan paru-paru?

Salah satu hasil buang kendaraan yang terdapat dalam asap knalpot adalah karbon monoksida. Gas karbon monoksida terikat kedalam sel darah merah sehingga menghambat asupan oksigen dalam darah ke berbagai organ tubuh, terutama jantung dan otak. Gas karbon monoksida juga memicu terjadinya sesak napas, apalagi jika disertai dengan endapan debu jalan yang dihasilkan kendaraan yang bergerak. Organisasi Kesehatan Dunia memperkirakan bahwa polusi udara menyebabkan hampir 800.000 kematian di dunia setiap tahunnya, dengan kanker paru-paru sebagai penyebab kematian tertinggi.

Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Emisi Asap Kendaraan

Segala macam kendaraan bermotor, seperti motor, truk, dan bus yang ada di dunia memproduksi asap kendaraan selama digunakan, selain memproduksi asap, kendaraan bermotor juga menghasilkan zat emisi yang turut keluar bersamaan dengan asap kendaraan.

Saat ini ada dua ketegori polusi udara; yaitu polusi primer yang langsung diemisikan ke atmosfer dan polusi sekunder yang merupakan hasil dari reaksi kimia antara polutan yang ada di atmosfer. Zat polusi utama yang diemesikan kendaraan oleh kendaraan bermotor adalah Particulate Matter (PM), Volatile Organic Compounds (VOCs), Karbon monoksida (CO), Sulfur dioksida (SO2), dan gas rumah kaca.

Baca Juga: 4 Tanaman Rumah Cegah Polusi Asap Rokok

Berbagai macam zat kimia tersebut dapat menimbulkan berbagai macam dampak buruk yang dapat diderita oleh manusia. Berikut ini adalah bahaya yang mengintai dan harus Anda waspadai:

1. Penyakit Paru

Senyawa yang berbentuk partikel halus bernama Particulate Matter (PM) yang besarnya satu per sepuluh diameter rambut manusia dapat menjadi senyawa utama maupun sekunder dari hidrokarbon, nitrogen oksida maupun sulfur oksida. Zat ini dapat menyebabkan iritasi ringan pada saluran pernapasan hingga memperberat kondisi penyakit paru obstruktif kronis.

2. Kanker

Selain Particulate Matter (PM), terdapat Volatile Organic Compounds (VOCs) yang dapat bereaksi dengan nitrogen oksida dan dapat memicu batuk, rasa tercekik, menurunkan kapasitas paru-paru, serta menyebabkan beberapa jenis kanker.

Baca Juga:  Bahaya Tar Akibat Pembakaran pada Rokok

3. Mengurangi kadar oksigen dalam tubuh

Karena karbon monoksida (CO) yang tidak berwarna dan tidak berbau, senyawa ini dapat menjadi gas beracun yang mematikan bagi manusia ketika dihirup. Karena senyawa tersebut dapat memblokir oksigen untuk bisa sampai ke otak, jantung, dan berbagai organ vital lainnya. Akibatnya dapat menyebabkan penurunan kesadaran hingga kematian.

4. Asma

Sulfur dioksida (SO2) yang berasal dari solar dan batubara dapat bereaksi di atmosfer dan membentuk partikel kecil. Polutan ini dapat mengancam kesehatan anak-anak dan penderita asma.

Bahaya yang Dapat Ditimbulkan oleh Asap Rokok

Lalu bagaimana jika dibandingkan dengan asap rokok? Penelitian Tobacco Control Unit dari Institut Kanker Nasional Italia melakukan percobaan untuk mengukur hal ini. Mereka menyalakan mesin diesel selama 30 menit di dalam garasi dengan pintu yang tertutup kemudian menambahkan tiga rokok filter yang menyala ke dalam ruangan tersebut untuk 30 menit berikutnya. Hasil yang didapat cukup mengejutkan, ternyata ketika hanya terdapat mesin diesel, tingkat polusi udara dalam ruangan tersebut mencapai 88 ug/m3. Namun ketika ditambahkan rokok, tingkat polusi udara dalam ruangan tersebut dapat mencapai 830 ug/m3 atau meningkat sebesar 10 kali lipat.

Baca Juga: Apakah boleh merokok di ruangan ber-AC?

Kesimpulan Asap Knalpot VS Asap Rokok

Melalui penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa asap rokok tetap memiliki dampak kesehatan yang lebih berbahaya terhadap paru-paru dibandingkan asap knalpot. Apalagi walaupun sama-sama mengandung zat berbahaya seperti TAR, rokok yang dikonsumsi dengan cara dihirup langsung membuat zat beracun lebih cepat masuk ke paru-paru dan meningkatkan risiko kesehatan. 

Baca Juga: Merokok dan Menggunakan Rokok Elektronik, Apa Bedanya?

Baik asap rokok maupun asap knalpot sama-sama mengandung zat yang berbahaya bagi kesehatan paru-paru kita. Untuk mengurasi risiko dari asap knalpot dan asap rokok, kamu bisa melakukan berbagai cara. Usahakan untuk selalu memakai masker ketika berada di jalanan untuk menyaring zat berbahaya dari asap knalpot. Sebisa mungkin, hindari pula asap rokok dengan cara berhenti merokok secara bertahap dengan mulai mengurangi rokok atau menggantinya dengan produk tembakau alternatif yang tidak memproduksi asap melainkan uap.

Merasa artikel ini informatif? Ayo, beritahu teman dan kerabatmu!