Left arrow Kembali

Efek Nikotin pada Tubuh: Kesehatan, Risiko, dan Fakta

Nikotin sendiri adalah senyawa dalam golongan alkaloid yang bersifat stimulan. Sebagai stimulan, nikotin dapat meningkatkan mekanisme tubuh, terutama yang berkaitan dengan fungsi kewaspadaan dan pemrosesan isyarat, ketajaman memori, konsentrasi, dan perhatian dalam jangka pendek.

Sudah sejak ribuan tahun yang lalu, daun yang berasal dari tanaman tembakau telah digunakan oleh manusia di berbagai belahan dunia dengan berbagai macam cara, baik untuk digunakan dalam proses memasak makanan sebagai penyedap rasa, dikunyah, hingga dihisap baunya.

Dahulu orang asli Amerika mengonsumsi daun tembakau dengan cara dibakar maupun dikunyah. Namun baru pada sekitar abad ke-16, popularitas daun tembakau akhirnya mendunia, hingga kemudian saat ini kita mengetahui apa saja kandungan yang ada pada daun tembakau dan efek yang bisa ditimbulkan.

Menurut literatur yang ada, seorang Duta Besar Perancis untuk Lisbon, bernama Jean Nicot de Villemain, menjadi salah satu orang yang pertama kali mempelajari kandungan di dalam tembakau. Namanya kemudian dijadikan dasar penamaan tanaman tembakau yang paling banyak dibudidayakan yaitu Nicotiana tabacum, serta untuk zat kimia yang ditemukan di dalamnya, nikotin.

Apa itu Nikotin?

Nikotin sendiri adalah senyawa atau bahan kimia yang masuk ke dalam golongan alkaloid yang bersifat stimulan. Tembakau yang mengandung nikotin yang bersifat sebagai stimulan ini dapat meningkatkan mekanisme tubuh, terutama yang berkaitan dengan fungsi kewaspadaan dan pemrosessan isyarat, ketajaman memori, konsentrasi, dan perhatian dalam jangka pendek.

Ketika nikotin berikatan dengan reseptor di otak, nikotin akan melepaskan dopamin, suatu senyawa kimiawi di otak yang dapat meningkatkan suasana hati, perhatian, konsentrasi, hingga memicu perasaan rileks. Pengaruh nikotin juga merangsang otak untuk menghasilkan zat endorfin lebih banyak dari keadaan normal. Cara kerja nikotin yang menghasilkan zat endorfin ini mirip dengan cara kerja penghilang rasa sakit.

Nikotin merupakan senyawa yang terdiri dari Karbon, Hidrogen, Nitrogen, dan terkadang juga Oksigen. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, efek nikotin adalah dapat menjadi stimulan terhadap tubuh manusia. Hal ini juga bisa Anda temukan pada senyawa kafein yang ada pada kopi.

Konsenstrasi nikotin yang biasanya ditemukan pada rokok adalah sekitar 55 dari per 100 gram berat tembakau. 

 

Baca Juga: Merokok dan Menggunakan Rokok Elektronik, Apa Bedanya?

 

Efek Nikotin yang Terjadi pada Tubuh Manusia

Pada setiap satu batang rokok, tubuh dapat menyerap sekitar 1mg sampai 2mg nikotin. Di bawah ini ada beberapa efek nikotin yang bisa terjadi jika Anda mengonsumsi nikotin saat merokok:

1. Melepaskan Dopamin dan Meningkatkan Suasana Hati

Ketika nikotin diserap oleh tubuh dan mulai berikatan dengan reseptor yang ada di otak, otak akan bereaksi untuk melepaskan hormon dopamin, yang merupakan sebuah senyawa kimia di otak dan berfungsi untuk meningkatkan suasana hati, meningkatkan perhatian, konsentrasi, hingga memicu perasaan rileks pada tubuh.

2. Meningkatkan Endorfin dalam Tubuh

Selain melepaskan hormon dopamin ketika nikotin berikatan dengan reseptor yang ada di otak, ternyata nikotin juga dapat membantu otak untuk meningkatkan hormon endorfin dala tubuh. Hormon endorfin ini memiliki cara kerja yang mirip dengan cara kerja penghilang rasa sakit.

Baca Juga: Dampak Buruk Asap Rokok pada Kecerdasan Intelektual Anak Anda!

3. Membuat Perokok Merasa Sulit untuk Berhenti Merokok

Karena nikotin memiliki sifat yang adiktif, hal ini membuat para perokok merasa kesulitan untuk berhenti merokok. Orang yang terbiasa merokok dan mengonsumsi nikotin akan mengalami reaksi ketergantungan atau disebut withdrawal syndrome. Sindrom ini ditandai dengan gejela kecemasan yang diiringin peningkatan denyut jantung atau detak jantung yang membuat orang ingin berhenti merokok merasa mudah marah, stress, sulit berkonsentrasi, serta gangguan tidur.

FDA menyatakan, nikotin memang menimbulkan ketergantungan bagi orang yang terbiasa merokok menggunakan tembakau yang dbakar. Tapi hal yang perlu digarisbawahi adalah, nikotin bukan penyebab utama dari timbulnya penyakit serius dan mematikan bagi orang yang merokok tembakau.

Sebatang rokok rata-rata mengandung sekitar 8-20 mg nikotin dan 1-1,5 mg akan diserap oleh tubuh saat asap rokok dihisap. Berdasarkan penelitian[1] , nikotin akan mencapai konsentrasi maksimum di otak hanya dalam waktu 10-20 detik setelah rokok dihisap.

Masalahnya kemudian terletak pada proses pembakaran yang terjadi. Proses ini menghasilkan asap dan abu. Asap rokok tersebut mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, termasuk TAR yang sangat berbahaya terhadap kesehatan dan menjadi penyebab berbagai penyakit terkait merokok.

Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan

Saat ini, seiring perkembangan teknologi telah muncul berbagai inovasi cara mengonsumsi nikotin yang tidak melibatkan proses pembakaran. Dengan demikian, tidak akan ada asap yang mengandung berbagai bahan kimia yang dapat menyebabkan penyakit. Untuk mengetahui cara alternatif untuk mengurangi risiko paparan zat kimia berbahaya dari merokok dengan produk tembakau alternatif, silakan kunjungi halaman ini.

https://www.medicalnewstoday.com/articles/240820

https://www.drugwatch.com/e-cigarettes/nicotine/

https://www.verywellmind.com/nicotine-addiction-101-2825018

https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/5-truths-you-need-to-know-about-vaping