Left arrow Kembali

Pakar: Bahaya Rokok Dapat Diturunkan Bila Tanpa Pembakaran

Pemerhati Kesehatan Masyarakat dr. Tri Budhi Baskara menegaskan bahwa bahaya utama rokok berasal dari proses pembakaran yang menghasilkan TAR dan karbon monoksida, bukan dari nikotin.

⁠“Produk tembakau alternatif seperti vape atau tembakau dipanaskan secara ilmiah memiliki risiko lebih rendah karena tidak melibatkan pembakaran. Namun, produk ini bukan tanpa risiko, dan berhenti total dari nikotin tetap pilihan terbaik,” ujarnya (30/9).

Menurut dr. Tri, edukasi publik mengenai harm reduction di Indonesia masih terbatas, sementara informasi yang beredar sering kali tidak akurat. “Isu seperti popcorn lung sering dibesar-besarkan, padahal secara ilmiah banyak yang tidak relevan,” tambahnya.

Sejalan dengan pandangan tersebut, Dr. Vinny Kantroo, Dokter Spesialis Paru dari Indraprastha Apollo Hospitals, menjelaskan bahwa rokok membakar tembakau hingga menghasilkan ribuan bahan kimia beracun, sedangkan vape memanaskan cairan tanpa asap. Ia menekankan pentingnya edukasi berbasis sains agar publik memahami bahwa tidak semua produk nikotin memiliki risiko yang sama.

Proses pembakaran yang terjadi saat merokok merupakan penyebab utama penyakit akibat merokok. Sayangnya, sebagian masyarakat belum mendapatkan informasi yang tepat terkait bahaya yang disebabkan oleh proses pembakaran tersebut.

Berdasarkan kajian ilmiah, produk tembakau alternatif, seperti vape dan produk tembakau yang dipanaskan, dapat mengurangi risiko kesehatan akibat merokok karena tidak melibatkan proses pembakaran. 

Sayangnya, sebagian masyarakat belum memahami perbedaan mendasar dari pembakaran dan pemanasan, sehingga masih enggan untuk beralih produk-produk alternatif tersebut.

Pemerhati Kesehatan Masyarakat, dr. Tri Budhi Baskara, menegaskan bahwa produk tembakau alternatif, secara ilmiah, terbukti memiliki risiko lebih rendah dibanding rokok karena tidak menghasilkan TAR dan karbon monoksida. 

“Produk tembakau alternatif lebih rendah risiko dibanding rokok, tapi bukan tanpa risiko. Produk ini cocok sebagai strategi harm reduction bagi perokok yang ingin beralih, namun pilihan paling tepat adalah berhenti total dari nikotin,” ujarnya, Selasa (30/9).

Ia menjelaskan, edukasi publik tentang harm reduction masih sangat minim di Indonesia, sangat kontras dengan informasi di publik yang sering tercampur fakta dan opini, serta framing media. Akibatnya, banyak yang melihat produk tembakau alternatif sebagai ancaman baru, bukan sebagai opsi beralih dari kebiasaan merokok.

"Kasus-kasus seperti “popcorn lung” atau isu cairan berbahaya, kadang dibesar-besarkan, meskipun secara ilmiah banyak yang tidak relevan," jelas dr. Tri.

Sebagai solusi, ia menyarankan bagi perokok yang ingin beralih untuk memahami tujuan produk tembakau alternatif sebagai langkah pengurangan bahaya. Ia juga menyarankan untuk menggunakan produk resmi dan legal serta memperhatikan cara penggunaan yang aman. "Target jangka panjang terbaik tetap bebas nikotin sepenuhnya, karena itu satu-satunya pilihan tanpa risiko," pungkasnya. 

Sementara itu, Dokter Spesialis Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi pada Indraprastha Apollo Hospitals, Dr. Vinny Kantroo, menjelaskan perbedaan mendasar antara produk tembakau alternatif dan rokok terletak pada proses penggunaannya.

“Merokok melibatkan pembakaran tembakau sehingga menghasilkan asap yang mengandung ribuan bahan kimia. Banyak dari bahan kimia ini toksik, dan puluhan diketahui menyebabkan kanker. Kebiasaan merokok dikaitkan dengan kanker paru-paru, penyakit jantung, stroke, dan masalah pernapasan seperti bronkitis kronis dan emfisema,” ungkap Dr. Vinny.

Berbeda dengan rokok, Dr. Vinny menjelaskan bahwa vape menggunakan alat untuk memanaskan cairan (e-liquid) yang biasanya mengandung nikotin, perasa, dan bahan kimia lain. "Vape tidak membakar tembakau, sehingga menghasilkan lebih sedikit zat toksik dibandingkan rokok,” imbuhnya.

Perbedaan utama ini sangat krusial. Sebab, sistem pemanasan pada vape tidak memproduksi zat-zat berbahaya seperti yang dihasilkan dari proses pembakaran tembakau di rokok. Perbedaan tersebut menjadikan vape sebagai alternatif yang berisiko lebih rendah bagi perokok yang ingin beralih dari kebiasaan merokok. 

https://nasional.kontan.co.id/news/pakar-sebut-bahaya-rokok-dapat-diturunkan-bila-tanpa-pembakaran