Menurut Alodokter, terdapat sekitar 5.000 zat berbahaya dalam rokok dan sebagian bersifat racun bagi tubuh Anda. Jika diuraikan, ada 250 jenis zat beracun yang 70 diantaranya bersifat karsinogenik. Ketika barisan kandungan berbahaya itu digabungkan, maka dapat memberikan efek mematikan. Ada berbagai penyakit yang bisa muncul yang diakibatkan zat berbahaya tersebut.
Selain itu, National Cancer Institute (NCI) menyatakan sebagian besar bahan kimia dari asap rokok ditemukan di dalam TAR sebagai hasil pembakaran rokok, yang di antaranya diketahui berisiko tinggi dan dapat menyebabkan kanker.
Baca Juga: Merokok dan Menggunakan Rokok Elektronik, Apa Bedanya?
7 Zat Berbahaya dalam Rokok
Apakah Anda tahu bahwa dalam asap rokok terdapat sekitar 7.000 zat kimia yang berbahaya? Jika diuraikan, ada 250 jenis zat beracun dengan 70 di antaranya bersifat karsinogenik yang berisiko menimbulkan penyakit seperti kanker
Berikut ini, kami akan menjelaskan jenis-jenis zat berbahaya pada rokok. Simak penjelasan di bawah ini ya!
1. Karbon Monoksida
Karbon monoksida adalah salah satu kandungan berbahaya dalam asap rokok yang berupa gas. Jika dihirup terlalu banyak, maka sel-sel darah merah akan lebih banyak mengikat karbon monoksida dibandingkan oksigen. Dampak buruknya adalah fungsi otot dan jantung pasti menurun sehingga Anda lebih sering mengalami kelelahan hingga pusing. Selain dalam asap rokok, karbon monoksida juga terkandung di dalam asap kendaraan.
2. Hidrogen Sianida
Hidrogen sianida merupakan zat berbahaya yang dapat menyebabkan kelelahan, sakit kepala, mual hingga melemahkan kinerja paru-paru anda. Lebih dari itu, hydrogen sianida juga biasa digunakan dalam industry tekstil hingga kertas.
Baca Juga: Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?
3. Benzena
Benzena adalah residu dari pembakaran rokok yang mampu menurunkan fungsi sel darah merah dan berisiko dapat merusak sumsum tulang.. Benzena juga dapat merusak sel darah putih Anda sehingga menurunkan daya tahan tubuh dan meningkatkan risiko leukemia.
4. Formaldehida
Ketika terkena paparan zat berbahaya ini dalam jangka pendek, Anda akan merasakan iritasi pada bagian hidung, mata, dan tenggorokan. Namun dalam jangka panjang, formaldehida dapat meningkatkan risiko kanker nasofaring.
Baca Juga: Efek Asap Rokok pada Hewan Peliharaan
5. Arsenik
Paparan yang tinggi terhadap arsenik dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker seperti kanker paru-paru hingga kanker hati.
Baca Juga:
6. Kadmium
Kadmium merupakan zat berbahaya yang dapat terserap hingga paru-paru ketika merokok. Kadar kadmium yang tinggi di dalam tubuh dapat menimbulkan gagal ginjal hingga meningkatkan risiko kanker.
7. Amonia
Paparan amonia dalam jangka pendek berisiko menyebabkan iritasi mata dan sakit tenggorokan. Sedangkan dalam jangka panjang, zat ini juga berisiko menyebabkan kanker tenggorokan dan pneumonia.
“Konsumsi rokok merupakan penyebab utama kematian akibat kanker yang dapat dicegah. Tidak sebatas menyebabkan kanker paru, rokok juga berisiko menyebabkan kanker mulut, tenggorokan, kotak suara, kerongkongan, lambung, ginjal, pancreas, hati, kandung kemih, leher Rahim, usus besar, rectum, serta leukimia,” demikian penjelasan dari Centers for Disease Control pada laman resminya.
Dengan penjelasan di atas, apakah teman-teman berniat untuk mulai berhenti merokok? Jika iya, silakan baca tips di bawah ini ya!
-
Berhenti Merokok
Banyak orang yang langsung tidak mengonsumsi rokok konvensional demi bisa berhenti merokok. Namun cara ini terbukti yang paling sulit karena keinginan untuk merokok akan terus timbul. Melawan keinginan ini juga sama sulitnya. Itulah mengapa diciptakan Produk Tembakau Alternatif agar Anda bisa berhenti merokok dengan lebih smooth.
Baca Juga: Mengapa Mata Harus Dilindungi Dari Asap?
-
Berhenti Secara Perlahan
Kunci dari upaya ini adalah dengan mengurangi jumlah konsumsi merokok. Anda juga dapat melakukannya dengan mengurangi kebiasaan merokok di tempat sehari-sehari, seperti rumah maupun kantor.
Mengurangi jumlah rokok yang anda isap secara bertahap dapat membantu anda mengendalikan kebiasaan merokok. Anda akan mengurangi ketergantungan pada nikotin sehingga lebih mudah untuk berhenti,
-
Beralih ke Produk Tembakau Alternatif
Apabila kedua cara di atas berat untuk dilakukan, maka Anda dapat mencoba beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, rokok elektronik, maupun snus. Produk-produk ini tidak melalui proses pembakaran dalam pemakaiannya. Khusus produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektronik, kedua produk ini menerapkan sistem pemanasan sehingga hasil penggunaan dari produk ini berupa uap, bukan asap. Oleh karena itu, keduanya memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah hingga 90%-95% dibandingkan rokok.
“Produk tembakau alternatif memungkinkan Anda memperoleh nikotin dalam bentuk uap, bukan asap. Ribuan orang di Inggris telah berhenti merokok dengan bantuan produk tembakau alternatif. Ada semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa produk ini efektif,” demikian penjelasan National Health Service pada laman resminya.
Bagaimana dengan penjelasan di atas? Semoga kalian semakin tahu bahaya dari merokok. Selamat mencoba bagi yang ingin berhenti merokok!