Ragam Produk Tembakau Alternatif
Berbeda dengan rokok, produk tembakau alternatif tidak melalui proses pembakaran, sehingga penggunaannya tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR. Oleh karena itu, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok. Kenali lebih jauh beragam jenis produk tembakau alternatif di sini:
Rokok Elektronik atau Vape
Rokok elektronik atau vape menghantarkan nikotin dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, perisa, dan bahan lainnya. Rokok elektronik atau vape menghasilkan uap, bukan asap yang mengandung TAR seperti pada rokok.
Baca lebih lanjut→Produk Tembakau yang Dipanaskan
Produk tembakau yang dipanaskan bekerja dengan memanaskan batang tembakau untuk menghantarkan nikotin bagi penggunanya. Produk tembakau yang dipanaskan menghasilkan uap, bukan asap yang mengandung TAR seperti pada rokok.
Baca lebih lanjut→Kantong Nikotin
Produk tembakau alternatif ini berbentuk kantong kecil yang mengandung nikotin. Produk ini digunakan dengan cara meletakannya di antara bibir dan gusi.
Baca lebih lanjut→Artikel Terkait - Produk Tembakau Alternatif
Berhenti Merokok? Tembakau Alternatif Bisa Jadi Opsi
Mohammad Khotib, peneliti dari Departemen Kimia Institut Pertanian Bogor (IPB), mengatakan, menghalangi perokok dewasa untuk tidak merokok merupakan hal yang sangat berat, sehingga salah satu cara yang bisa digunakan adalah memanfaatkan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko. Hal ini dapat digunakan untuk mengurangi dampak kesehatan yang ditimbulkan jika dibandingkan dengan lanjut merokok.
Kenali Bahaya Rokok Elektronik!
Kehadiran rokok elektronik atau vape yang masih terhitung baru. Meskipun bebas TAR, rokok elektronik tetap mengandung nikotin yang yang bersifat adiktif. Selain itu, uap yang dihasilkan rokok elektronik pun tidak hanya memuat nikotin saja, sehingga risiko penggunaannya tetap ada dan kita perlu waspada.
Strategi Cegah Misinformasi Tembakau Alternatif
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sahid Jakarta (USAHID), diperlukan strategi komunikasi yang berbeda tentang produk tembakau alternatif untuk mengurangi misinformasi, yang disesuaikan dengan latar belakang pendidikan masyarakat dan status sosial masyarakat. Dalam mengimplementasikan strategi komunikasi tersebut, perlu dibangun kolaborasi dengan melibatkan pemangku kepentingan (pentahelix), seperti pemerintah, pelaku usaha, akademisi, media, dan masyarakat.