Left arrow Kembali

Rokok Konvensional vs Rokok Elektronik

Rokok elektronik semakin populer dikalangan masyakarat. Rokok elektronik dipercaya oleh sebagian orang sebagai solusi untuk berhenti merokok. Lalu apakah rokok elektronik benar lebih aman dan efektif dibandingkan rokok konvensional?

Perbandingan rokok konvensional vs rokok elektronik sering menjadi beberapa Produk Tembakau Alternatif yang sering dibanding-bandingkan oleh para penggunanya. Seperti yang dilansir dari Public Health England dalam laporan berjudul Vaping in England: an evidence update including vaping for smoking cessation, February 2021, dijelaskan bahwa saat ini semakin banyak orang yang menggunakan rokok elektronik untuk mencoba berhenti merokok.

Laporan ini menjelaskan bahwa pada tahun 2020, ada 27,2% orang yang menggunakan rokok elektronik untuk berhenti merokok dalam 12 bulan terakhir. Pada tahun 2017, ada 50.000 perokok yang berhenti merokok dengan beralih ke rokok elektronik ini. Fakta ini juga menjadi bukti bahwa sebenarnya ada banyak opsi untuk berhenti merokok, salah satunya dengan beralih menggunakan Produk Tembakau Alternatif.

Berikut beberapa fakta menarik yang harus Anda ketahui tentang rokok konvensional vs rokok elektronik dari sisi kesehatan hingga kandungan di dalamnya.

Baca Juga: Dampak Buruk Asap Rokok pada Kecerdasan Intelektual Anak Anda!

Fakta Perbandingan Rokok Konvensional vs Rokok Elektronik Hasil Riset Rokok Elektronik di Inggris

Kita akan melihat perbandingan rokok konvensional dengan rokok elektronik dari berbagai sisi, yaitu potensi risiko kesehatan, biaya, dan tingkat kandungan nikotin. 

Potensi risiko kesehatan dari rokok elektronik dibuktikan lebih sedikit dibandingkan rokok konvensional. Pengguna rokok elektronik terbukti terpapar zat berbahaya yang lebih sedikit daripada perokok konvensional. Hal ini dikarenakan walaupun sudah berusaha mengurangi risiko dengan mengonsumsi rokok konvensional menjadi satu batang per hari, tetap saja memiliki risiko kesehatan lebih tinggi, misalnya dari TAR yang merupakan zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran rokok konvensional. TAR mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker.

Baca Juga: Merokok dan Menggunakan Rokok Elektronik, Apa Bedanya?

Seperti yang dilansir dari RMOL, perokok dewasa bahkan dapat mengalami gangguan penglihatan seiring bertambahnya usia. Risiko penyakit ini meningkat sebesar 1,67 kali pada orang yang telah merokok selama 20 tahun. Risiko ini berubah menjadi hampir dua kali lipat untuk mereka yang sudah merokok selama 40 tahun. 

Tingkat kandungan nikotin dari rokok konvensional dan rokok elektronik sudah pasti berbeda. Rokok elektronik tetap mengandung nikotin namun dalam jumlah yang lebih kecil. Walaupun nikotin dapat memberikan efek adiktif, nikotin bukanlah penyebab utama risiko penyakit bagi perokok konvensional. Nikotin adalah senyawa kimia organik yang dihasilkan secara alami oleh berbagai tumbuhan, seperti suku terung-terungan, tomat, dan tembakau. Ketika nikotin berkaitan dengan reseptor di otak, nikotin akan melepaskan dopamin yang memainkan peran penting dalam konsentrasi hingga nafsu makan.

Lalu bagaimana dari sisi biaya? Menurut Kementrian Kesehatan Selandia Baru dalam Laporan Evaluasi Menuju Bebas Asap 2025, biaya yang dikeluarkan untuk rokok elektronik lebih efisien daripada rokok konvensional. Bahkan jika Anda memang berniat untuk mengurangi atau berhenti merokok, maka rokok elektronik bisa dijadikan pilihan.

Baca Juga: Masih Belum Yakin Jika Rokok Elektronik Miliki Risiko Kesehatan yang Lebih Rendah Daripada Rokok?

Dampak Positif Produk Tembakau Alternatif untuk Meminimalisir Bahaya

Penggunaan vape atau rokok elektronik sebagai bagian dari Produk Tembakau Alternatif memang dikenal menjadi salah satu solusi untuk mengurangi atau menghentikan kebiasaan merokok. Fakta yang diberikan pada awal artikel menjadi bukti penting bagaimana dampak positif rokok elektronik dalam meminimalisir risiko (harm reduction). Konsep Tobacco Harm Reduction (THR) mengacu pada pengurangan tingkat penyakit (morbiditas) dan kematian (mortalitas) pada perokok. Para perokok aktif disarankan untuk beralih menggunakan nikotin dalam bentuk yang lebih rendah risiko kesehatan seperti Produk Tembakau Alternatif. 

 

Rokok elektronik sebagai alat bantu untuk mengurangi atau berhenti merokok dikenal cukup efektif karena tetap dapat memberikan sensasi yang paling mirip dengan merokok. Walaupun tidak sepenuhnya bebas risiko kesehatan, Anda tetap bisa dapat menggunakan rokok elektronik untuk berhenti merokok dibandingkan menggunakan terapi pengganti nikotin atau berhenti merokok secara langsung.

Baca Juga: Apa Bedanya Rokok dan Produk Tembakau Alternatif?

Fakta-fakta yang diberikan tentang rokok konvensional vs rokok elektronik semoga dapat menjadi pengetahuan baru bagi Anda yang memang sedang berusaha meminimalisir risiko dari zat-zat di dalam rokok konvensional. Simak artikel KABAR yang lain agar #JadiLebihPaham tentang Produk Tembakau Alternatif lainnya.

Public Health England, Nusantara RMOL