Left arrow Kembali

Memasak Berpotensi Picu Kanker Paru-Paru? Baca Dulu Studinya!

Penelitian menemukan daging barbekyu mengandung zat yang bersifat karsinogenik yang bernama Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAH). Zat ini terbentuk dari lemak dan sari daging yang dimasak dengan temperatur tinggi dan menghasilkan asap yang menempel pada daging. Lalu bagaimana cara aman mengonsumsi barbekyu?

Penyebab kanker paru-paru yang dapat muncul dari beberapa aktivitas yang dilakukan setiap hari. Ternyata memasak juga dapat meningkatkan risiko penyakit ini. Di dalam penelitian berjudul Impact of cooking oil fume exposure and fume extractor use on lung cancer risk in non-smoking Han Chinese women yang dirilis oleh PMC, dijelaskan secara jelas bagaimana risiko kanker paru-paru dapat muncul akibat kebiasaan memasak.

Tidak dapat dimungkiri bahwa memasak menjadi salah satu aktivitas yang sering kita lakukan setiap hari. Namun ternyata ada dampak negatif yang dapat diakibatkan dari aktivitas ini.

Baca Juga: Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?

Benarkah Memasak Memicu Risiko Penyebab Kanker Paru-Paru?

Studi yang dijalankan oleh Institute of Medicine di Kaohsiung University Taiwan ini telah menemukan fakta bahwa semakin lama seorang perempuan memasak, maka semakin tinggi risiko terkena kanker paru-paru.

Disebutkan bahwa banyak wanita di China yang terkena kanker paru-paru padahal mereka bukanlah seorang perokok. Ternyata risiko penyakit ini muncul karena bagaimana proses masakan China dibuat. Metode memasak China biasanya menghasilkan berbagai karsinogen dalam asap dengan rasio cukup besar. Asap tersebut akan terhirup oleh mereka yang memasak makanan, yang kebanyakan adalah para wanita. 

Penelitian ini dilakukan pada 1.302 kasus kanker paru-paru dan 1.302 match healthy controls di Taiwan selama tahun 2002-2010. Hasil penelitian dibagi dalam dua kategori, yaitu jangka waktu memasak dalam hitungan tahun dan penggunaan ekstraktor asap.

Baca Juga: Bahaya Asap Knalpot Berwarna Putih Pada Kendaraan Bermotor Bagi Mesin dan Kesehatan

Hasilnya adalah ternyata memang ada hubungan antara paparan asap memasak yang mengandung berbagai karsinogen dengan meningkatnya risiko terkena kanker paru-paru. Namun dengan penggunaan ekstraktor asap dalam jangka waktu panjang, maka sebenarnya dapat mengurangi risiko kanker paru-paru hingga 50%. Itulah mengapa sangat disarankan untuk menggunakan ekstraktor asap jika memang sering memasak, khususnya pada sektor bisnis makanan. 

Penelitian yang dilakukan di atas sejalan dengan pesan yang disampaikan KABAR. Zat karsinogen memang dikenal dapat memicu berbagai risiko penyakit seperti kanker paru-paru. Kalau sudah begini, maka Anda dapat menghindari beberapa cara masak yang dinilai sehat, tapi sebenarnya juga berisiko menimbulkan zat karsinogen, seperti dipanggang dan diasap.

Kita tahu bahwa kedua gaya memasak itu menimbulkan asap yang cukup banyak. Namun risiko zat karsinogen yang menempel di bagian daging dapat muncul dengan sendirinya dalam jumlah besar. Bahkan metode memanggang dapat menghasilkan senyawa TAR, mirip dengan yang dihasilkan asap rokok yang memang berisiko tinggi terhadap kesehatan Anda.

Baca Juga: Apa Akibat Asap Rokok Pada Binatang Peliharaan Anda?

Cara Tepat Meminimalisir Bahaya Kanker Paru-paru Saat Memasak

Melihat hasil penelitian yang di atas, Anda pasti ingin tahu bagaimana cara tepat di dalam mengolah bahan makanan. Anda dapat memilih cara mengolah bahan makanan dengan cara dikukus, ditumis, hingga poaching

Untuk cara memasak ditumis, walaupun prosesnya mirip seperti menggoreng, agar tidak berisiko menghasilkan zat karsinogen, Anda dapat menggunakan sedikit minyak dan dimasak dengan cepat supaya gizi bahan makanan seperti sayuran tidak banyak yang hilang.

Kita sekarang sudah mengetahui lebih jelas bagaimana zat karsinogen tidak hanya dapat muncul dari asap rokok konvensional saja, tetapi juga dari metode memasak. Pilihlah metode memasak yang aman bagi Anda. Ikuti terus berbagai artikel KABAR agar Anda #JadiLebihPaham.

Source: PMC