Left arrow Kembali

Vape vs Rokok: Mana Pilihan yang Lebih Baik untuk Anda?

Vape sebagai salah satu produk tembakau alternatif mempunyai beberapa perbedaan dengan rokok. Perbedaan paling mencolok antara rokok dan vape adalah cara penggunaannya. Rokok dikonsumsi dengan dibakar dan menghasilkan asap, sedangkan penggunaan vape memanfaatkan proses pemanasan untuk menghantarkan nikotin sehingga menghasilkan uap, bukan asap. 

 

Perbandingan vape dengan rokok menjadi salah satu topik pembicaraan yang tidak ada habisnya di kalangan para perokok dan berbagai lapisan masyarakat. Vape merupakan salah satu produk tembakau alternatif yang paling dikenal masyarakat luas. Banyak juga perokok yang mulai pelan-pelan pindah ke vape karena berbagai macam alasan. 

Seperti yang dilansir Medical News Today, menurut Johns Hopkins Medicine, vape dapat meminimalisir risiko dari kebiasaan merokok. Disebutkan bahwa seseorang yang merokok menghirup sekitar 7.000 zat kimia yang terkandung dalam asap rokok, sedangkan vape menghasilkan zat kimia dengan kadar yang lebih sedikit.

Agar semakin paham fakta di atas, Anda harus mengenal vape vs rokok lebih dalam, khususnya perbedaan di antara keduanya.

Baca Juga: Merokok dan Menggunakan Rokok Elektronik, Apa Bedanya?

Perbedaan Vape dan Rokok

Vape sebagai salah satu produk tembakau alternatif mempunyai beberapa perbedaan dengan rokok. Perbedaan paling mencolok antara rokok dan vape adalah cara penggunaannya. Rokok dikonsumsi dengan dibakar dan menghasilkan asap, sedangkan penggunaan vape memanfaatkan proses pemanasan untuk menghantarkan nikotin sehingga menghasilkan uap, bukan asap. 

Baca Juga: Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?

Selain itu, proses pemanasan cairan di dalam vape juga tidak menghasilkan TAR yang merupakan salah satu bahan kimia berbahaya yang dapat menyebabkan berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok. TAR sendiri dihasilkan dari proses pembakaran pada rokok dan mengandung berbagai senyawa karsinogenik yang dapat menyebabkan kanker. 

Namun, Anda juga perlu memahami bahwa walaupun lebih rendah risiko dari rokok, vape tetap memiliki risiko kesehatan juga. Oleh sebab itu, vape ditujukan untuk perokok yang ingin beralih dari rokok ke vape.

Bagaimana Perbedaan Risiko Vape vs Rokok?

Pertanyaan di atas sering dilontarkan, terutama oleh para perokok. Dalam laporan lanjutan Medical News Today, disampaikan bahwa pada akhirnya, vape terbukti mampu meminimalisir risiko yang dapat muncul dari kebiasaan merokok.

Dampak negative kebiasaan merokok terhadap kesehatan sudah umum diketahui. Menurut CDC, kebiasaan merokok dapat menyebabkan:

  • Kerusakan pada organ dalam tubuh.
  • Peningkatan risiko terjadinya penyakit, seperti penyakit jantung dan stroke.

Melihat berbagai risiko yang dapat ditimbulkan rokok, semakin banyak perokok yang mulai tertarik dengan produk tembakau alternatif, khususnya vape. 

Baca Juga: Efek Asap Rokok pada Hewan Peliharaan

Di dalam pendekatan harm reduction (pengurangan bahaya) sendiri, produk tembakau alternatif merupakan salah satu solusi yang memiliki tujuan untuk mengurangi risiko kesehatan akibat kebiasaan merokok. Sebagai salah satu produk tembakau alternatif, vape menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih oleh perokok.

National Institute for Health and Care Excellence (NICE) dari Inggris telah mendefinisikan pendekatan tobacco harm reduction sebagai upaya “mengurangi penyakit dan kematian akibat kebiasaan merokok di antara para perokok dan orang di sekitar mereka”. Salah satu caranya adalah dengan berpindah ke produk tembakau alternatif yang lebih rendah risikonya dibandingkan rokok.

Baca Juga: Apa Efek Menghirup Uap Produk Tembakau Alternatif?

Melihat bagaimana penjelasan perbedaan vape dengan rokok di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa vape -dan produk tembakau alternatif lainnya- dapat menjadi alternatif untuk mengurangi bahaya dari asap rokok. Jika Anda tertarik untuk mengenal produk tembakau alternatif, KABAR memiliki berbagai informasi bermanfaat di sini.

Medical News Today, CDC