Kesehatan merupakan salah satu harta yang paling berharga bagi manusia. Tanpa tubuh yang sehat, aktivitas sederhana dalam kehidupan sehari-hari pun akan sangat sulit untuk dilakukan. Tanpa kita sadari pula, banyak bahaya tak kasat mata yang mengintai kesehatan tubuh kita, salah satunya adalah senyawa TAR. Lantas apa itu TAR? Apakah TAR merupakan zat kimia yang berbahaya bagi tubuh? Cari tahu selengkapnya di sini!
Apa Itu TAR?
TAR merupakan substansi hidrokarbon yang bersifat lengket dan menempel pada rambut halus di paru-paru. Rambut-rambut halus pada paru-paru manusia sendiri memiliki peran penting untuk menyaring bakteri dan kuman, serta menghambat racun untuk masuk ke dalam sistem pernapasan.
Menurut sebuah Peneliti Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) Indonesia dan Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Dr. drg. Amaliya, MSc Ph.D, TAR dihasilkan dari proses pembakaran minyak tanah, batu bara, kayu, hingga tembakau.
TAR yang dihasilkan dari pembakaran rokok dapat membuat gigi menjadi kuning serta dapat menyebabkan timbulnya karang gigi. Ketika TAR terhirup, residu-residu zat kimia yang dihasilkan dari pembakaran rokok akan mengendap di dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah serta penyakit yang sangat serius.
Baca Juga: Sudah Benarkah Masker Pelindung Polusi Udara yang Anda Gunakan
Risiko Kesehatan yang Dapat Disebabkan oleh TAR
Zat kimia yang dihasilkan oleh TAR memiliki dampak negatif bagi kesehatan yang cukup banyak. Bahaya pada TAR bahkan bisa dilihat langsung, seperti gigi perokok yang biasanya lebih kuning dibandingkan gigi orang yang tidak merokok.
Salah satu contoh endapan kandungan TAR bisa Anda lihat dalam perbandingan foto paru-paru perokok dan non-perokok. Umumnya, paru-paru perokok berwarna abu-abu dan terlihat kotor, sedangkan paru-paru non-perokok berwarna merah muda segar.
Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan
TAR juga mengandung karsinogen yaitu zat pemicu kanker. Zat ini bisa merusak sel dalam berbagai organ tubuh. Selain paru-paru, TAR juga dikenal sebagai penyebab kanker mulut dan tenggorokan. Dikutip dari Tirto, sebuah penelitian tahun 1982 menyimpulkan kandungan TAR pada tubuh dalam jumlah tertentu meningkatkan risiko batuk dan dahak kronis.
Mengurangi Risiko TAR Lewat Produk Tembakau Alternatif
Dengan berbagai macam risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan dari penggunaan TAR dalam produk tembakau, sudah saatnya perokok menghentikan kebiasaan merokoknya. Karena kebiasaan ini sulit untuk dihentikan, apalagi biasanya keinginan kembali merokok sangat kuat, hadirlah beberapa opsi untuk mengurangi konsumsi rokok, salah satunya adalah Produk Tembakau Alternatif. Berbeda dengan rokok konvensional, Produk Tembakau Alternatif sama-sama memiliki kandungan nikotin seperti rokok konvensional tapi memiliki risiko yang lebih rendah terhadap kesehatan. Produknya sudah sangat mudah ditemukan, seperti rokok elektronik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan. Dengan perokok beralih menggunakan Produk Tembakau Alternatif, asupan nikotin perokok tetap terpenuhi, tapi risiko kesehatan yang akan dihadapi bisa jadi lebih rendah.
Kenali lebih lanjut bahaya TAR dan ikuti diskusinya di laman Facebook kami, ketahui terus berbagai artikel KABAR agar Anda #JadiLebihPaham.