Kebiasaan merokok adalah kebiasaan yang berbahaya atau berisiko bagi perokok aktif dan orang-orang di sekitar perokok yang terpapar asap rokok atau biasa disebut sebagai perokok pasif. Rokok yang dibakar menghasilkan asap yang mengandung TAR yang bersifat karsinogenik atau dapat memicu kanker serta merupakan penyebab utama penyakit terkait kebiasaan merokok.
Pada tahun 2021, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa terdapat 69,1 juta orang dewasa di Indonesia yang merupakan perokok. Selain itu, jumlah perokok pasif juga tercatat sebanyak 120 juta orang.
Apa saja bahaya yang dapat dihadapi oleh perokok aktif dan perokok pasif? Mari kita pelajari lebih lanjut di artikel ini!
Apa yang Dimaksud dengan Perokok Aktif dan Perokok Pasif?
Perokok aktif adalah seseorang yang mengonsumsi rokok secara langsung, baik rutin atau tidak rutin sekalipun dalam kesehariannya, terlepas dari banyak atau sedikit jumlah yang dikonsumsi setiap hari. Perokok aktif juga berarti orang yang menghisap rokok walau hanya sekedar coba-coba atau hanya menghisap rokok dan langsung menghembuskan asapnya (tidak diisap masuk ke dalam paru-paru).
Sedangkan, perokok pasif adalah orang yang bukan perokok tapi turut menghirup asap rokok atau terpapar asap rokok yang dihembuskan perokok di sekitarnya. Jika perokok pasif berada di ruangan tertutup bersama perokok aktif, maka perokok pasif adalah orang yang biasanya paling banyak terkena paparan zat kimia berbahaya, termasuk TAR, yang terkandung dalam asap rokok.
Selain melalui perokok aktif, terdapat juga metode paparan asap rokok dan TAR lainnya, yaitu third-hand smoke. Third-hand smoke adalah residu dari asap rokok yang tertinggal dan menetap pada tubuh, pakaian, dan benda-benda lainnya setelah rokok dimatikan.
Apa Risiko dari Asap Rokok bagi Perokok Aktif dan Perokok Pasif?
Paparan asap rokok dan TAR tidak hanya berbahaya bagi perokok aktif, tapi juga bagi perokok pasif yang tidak sengaja menghirup asap rokok dari hembusan perokok yang berada di sekitarnya. Paparan asap rokok dan TAR pada perokok aktif dan pasif memiliki risiko tinggi yang berbahaya karena dapat meningkatkan risiko terkena berbagai penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok.
Mengapa paparan asap rokok dapat menyebabkan hal ini? Asap rokok mengandung sekitar 7.000 zat kimia berbahaya, termasuk TAR yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker serta merupakan penyebab utama berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok.
Apa itu TAR? TAR adalah zat kimia berbahaya yang berbentuk partikel padat atau bisa juga disebut solid carbon yang dihasilkan ketika rokok dibakar. Seperti dimuat laman halodoc.com, bahaya TAR dinilai menjadi pemicu utama timbulnya berbagai penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok.
Selain itu, TAR juga bersifat karsinogenik yang berarti dapat menyebabkan kanker. Selain itu, paparan TAR juga dapat menempel di tubuh, pakaian, dan benda-benda lainnya bersama dengan residu asap rokok. Jadi, TAR tidak hanya berbahaya bagi perokok dan orang di sekitarnya, tetapi TAR juga dapat tertinggal dan menetap di berbagai benda setelah seseorang selesai merokok.
Cara Mengurangi Risiko dari Menghirup Asap Rokok bagi Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Cara terbaik untuk mengurangi bahaya atau risiko dari paparan asap rokok dan TAR yang bisa mengintai keluarga dan lingkungan sekitar adalah dengan menghindari paparan asap rokok.
Bagi perokok aktif, cara terbaik untuk mengurangi risiko kesehatan dari asap rokok adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya. Namun, jika perokok aktif mengalami kesulitan untuk berhenti merokok, maka mereka bisa beralih ke produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, yang memiliki risiko lebih rendah daripada rokok.
Sedangkan bagi perokok pasif, mereka dapat mengurangi paparan dengan menghindari para perokok aktif yang sedang merokok di sekitarnya.
Mengapa produk tembakau alternatif memiliki risiko jauh lebih rendah di bandingkan dengan rokok? Yuk pelajari perbedaan produk tembakau alternatif dengan rokok!
Perbedaan Rokok vs. Produk Tembakau Alternatif
Berbeda dengan rokok, produk tembakau alternatif tidak melalui proses pembakaran, sehingga penggunaannya tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR. Oleh karena itu, produk tembakau alternatif memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok. Yuk, kita Kenali lebih jauh beragam jenis produk tembakau alternatif berikut:
Rokok Elektronik
Dikenal dengan istilah vape, rokok elektronik menghantarkan nikotin dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, perisa, dan beberapa bahan kimia lainnya. Melalui proses pemasanan tersebut, rokok elektronik atau vape hanya menghasilkan uap, bukan asap (atau asap rokok) yang mengandung TAR seperti pada rokok yang dikeluarkan melalui asap rokok.
Produk Tembakau yang Dipanaskan
Produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco product adalah salah satu jenis produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko dan mengurangi bahaya daripada rokok. Produk tembakau yang dipanaskan bekerja dengan memanaskan batang tembakau untuk menghantarkan nikotin bagi penggunanya.
Karena tidak melalui proses pembakaran seperti rokok, produk tembakau yang dipanaskan juga hanya menghasilkan, uap yang tidak mengandung TAR, berbeda dengan asap rokok.
Kantong Nikotin
Kantong nikotin adalah produk tembakau alternatif yang populer di Swedia. Produk ini berbentuk kantong kecil yang mengandung nikotin. Produk ini digunakan dengan cara meletakannya di antara gusi dan bibir.
Konklusi Perbedaan Perokok Aktif dan Perokok Pasif
Pentingnya kesadaran atas bahaya asap rokok dan TAR tidak hanya berlaku bagi perokok aktif, tetapi juga perokok pasif. Dengan jumlah perokok dewasa yang tinggi di Indonesia, pemahaman mengenai cara mengurangi bahaya dari asap rokok dan TAR menjadi krusial.
Seperti kita bahas di atas, asap rokok mengandung TAR yang bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker. Selain itu, TAR juga merupakan penyebab utama berbagai penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok.
Paparan residu asap rokok dan TAR tidak hanya terjadi melalui perokok aktif, tetapi juga melalui third-hand smoke. Third-hand smoke adalah residu dari asap rokok yang tertinggal dan menetap pada tubuh, pakaian, dan benda-benda lainnya setelah rokok dimatikan.
Bagi perokok aktif, cara terbaik untuk mengurangi bahaya asap rokok dan TAR adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya, Namun, jika berhenti total sulit dilakukan, maka perokok aktif dewasa dapat beralih ke produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik, produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin, yang memiliki risiko lebih rendah daripada rokok.
Sedangkan bagi perokok pasif, mereka dapat mengurangi paparan dengan menghindari para perokok aktif yang sedang merokok di sekitarnya. Mereka juga dapat membantu mengingatkan para perokok aktif untuk mengurangi kebiasaan merokok dan untuk tidak merokok di kawasan umum yang banyak non-perokok di sekitarnya.
Baca Juga: Pelajari Berbagai Dampak Asap Rokok Terhadap Kesehatan