Left arrow Kembali

Apakah Vape Mengandung TAR? Risiko Vape vs Rokok Tradisional

Produk tembakau alternatif seperti vape memiliki tingkat risiko yang berbeda dari rokok. Apakah risiko ini lebih rendah atau sama? Temukan jawabannya di artikel ini!"

Tidak, vape tidak mengandung TAR. Berbeda dengan rokok tradisional yang menghasilkan TAR melalui pembakaran, vape memanaskan cairan yang mengandung nikotin sehingga hanya menghasilkan uap. Oleh karena itu, vape memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (yang sering dikenal sebagai rokok elektrik atau vape), memiliki profil risiko yang berbeda dengan rokok. Namun, apakah risikonya itu sama saja atau lebih rendah? Cari tahu jawabannya di artikel ini!

Faktanya, rokok elektronik (rokok elektrik atau vape) itu memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

 

pria-berkacamata-background-hijau-terkejut

 

Kok Bisa Begitu?

 

Penggunaan rokok elektronik (yang sering dikenal sebagai rokok elektrik atau vape) menghantarkan nikotin melalui proses pemanasan, sehingga hanya menghasilkan uap yang tidak mengandung TAR. Hal ini membuat rokok elektronik (rokok elektrik atau vape) memiliki risiko bahaya yang lebih rendah daripada rokok yang dibakar. Tapi harus diingat, bahwa produk tembakau hanya boleh digunakan oleh orang berusia 21 tahun ke atas.

Namun, apa yang dimaksud dengan TAR? Mengapa ada atau tidaknya zat ini dapat mempengaruhi profil risiko yang dimiliki oleh rokok tembakau yang dibakar dan rokok elektronik (rokok elektrik atau vape)?

Apa yang dimaksud dengan TAR?

 

pria-background-biru-dengan-ilustrasi-pertanyaan-tentang-zat-berapi

 

TAR adalah zat kimia berbahaya yang terkandung pada asap yang dihasilkan dari proses pembakaran rokok tembakau. TAR bersifat karsinogenik atau dapat menyebabkan kanker dan merupakan pemicu utama berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok.

Zat berbahaya tersebut juga dapat menempel pada tubuh, pakaian, dan benda-benda lainnya di sekitar perokok bersama dengan residu asap rokok tembakau yang dibakar. Oleh karena itu, TAR tidak hanya berbahaya bagi perokok dan orang-orang di sekitarnya saat asap rokok terhirup, tetapi paparan TAR tetap dapat tertinggal dan menempel saat rokok telah dimatikan sehingga meningkatkan risiko untuk terkena penyakit pernafasan.

Salah satu Jurnal Epiodemi Oxford yang ditulis oleh Kauffman dan Palmer menjelaskan bahwa paparan TAR yang terkandung pada asap rokok tembakau yang dibakar dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker.

 

mulut-terbuka-sedang-dicek-gusinya

 

Selain bersifat karsinogenik dan merupakan pemicu utama berbagai penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok, Peneliti dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Dr. Amaliya, drg., Ph.D, mengatakan bahwa TAR juga merupakan salah satu penyebab utama dari masalah kesehatan gusi.

 

ilustrasi-api-dan-tar-karsinogenik

 

Sekarang, kita sudah #JadiLebihPaham tentang bahaya TAR. Namun, ada zat lainnya yang sering kita dengar terkait dengan produk tembakau, yaitu nikotin.

Nikotin sering disalahpahami sebagai pemicu utama penyakit terkait kebiasaan merokok. Padahal, berdasarkan informasi di atas, yang merupakan pemicu utama penyakit terkait kebiasaan merokok adalah TAR, bukan nikotin.

Yuk, kita sekarang kita bahas secara mendalam tentang fakta dari nikotin!

 

Perbedaan TAR dan Nikotin

 

ilustrasi-bahan-kimia-nikotin-tar

 

Bahan kimia nikotin seringkali disalahpahami sebagai zat pemicu utama yang menyebabkan penyakit terkait kebiasaan merokok. Padahal, itu adalah TAR. Peneliti Senior University of Patras dan School of Public Health-University of West Attica di Yunani, Konstantinos Farsalinos, mengatakan bahwa ada banyak prasangka negatif terhadap nikotin yang buruk bagi kesehatan.

Berbeda dengan TAR, bahan kimia berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran, zat kimia nikotin adalah senyawa organik alkaloid yang terkandung secara alami di berbagai macam tumbuhan, seperti suku terung-terungan, tomat, dan tembakau.

Nikotin adalah zat kimia bersifat adiktif yang dapat menyebabkan ketergantungan. Selain itu, nikotin juga bersifat stimulan ringan dan dapat membantu penggunanya menjadi lebih fokus. Namun, nikotin tidak bersifat karsinogenik atau tidak menyebabkan kanker dan bukan merupakan pemicu utama berbagai penyakit terkait kebiasaan merokok.

 

Apa itu Vape atau Rokok Elektrik?

 

asap-uap-background-hitam

 

Rokok elektronik (atau yang sering di kenal sebagai rokok elektrik atau vape) adalah salah satu jenis produk tembakau alternatif yang paling sering didengar oleh masyarakat. Rokok elektrik atau vape menghantarkan nikotin dengan cara memanaskan cairan yang mengandung nikotin, perisa, dan bahan lainnya.

Karena rokok elektrik atau vape bekerja dengan cara pemanasan, bukan pembakaran seperti pada rokok, maka rokok elektrik atau vape hanya menghasilkan uap, bukan asap yang tidak mengandung TAR. Oleh karena itu, rokok elektrik atau vape memiliki bahaya risiko kesehatan yang lebih rendah daripada rokok.

Rokok elektrik atau vape terdiri dari beberapa komponen, yaitu perangkat pemanas, pod/catridge untuk menampung cairan, elemen pemanas, baterai, dan corong untuk menghirup uap atau aerosol pada produk tersebut.

Ketika dinyalakan, maka perangkat pemanas bertenaga baterai tersebut akan memanaskan cairan yang akan menghasilkan uap yang dapat dihirup oleh penggunanya, sehingga menyebabkan uapnya tidak mudah menempel pakaian dan akasesoris kita.

 

Jadi Apakah Vape atau Rokok Elektrik Lebih Berbahaya Dari Rokok?

 

seorang-dengan-kartu-kuning-bertanda-seru

 

Faktanya, berdasarkan informasi di atas, rokok elektrik atau vape memiliki risiko yang lebih rendah bagi kesehatan daripada rokok tembakau.

Penelitian yang dilakukan Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) menyimpulkan bahwa perokok aktif yang mengonsumsi rokok tembakau yang dibakar, meningkatkan risiko sel abnormal di mulut yang lebih tinggi daripada pengguna rokok elektronik atau vape. Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Levy et. al. di Amerika Serikat juga menyatakan bahwa rokok elektrik atau vape memiliki risiko 95% lebih rendah daripada rokok.

Tak hanya itu, penelitian yang diterbitkan oleh UK Health Security Agency menjelaskan tentang perbandingan paparan asap rokok dengan paparan uap rokok elektronik atau vape. Penelitian ini menunjukkan bahwa walaupun memang tidak bebas risiko sepenuhnya, rokok elektrik atau vape memiliki risiko kesehatan 95% lebih rendah daripada rokok sehingga lebih aman untuk dikonsumsi.

 

beberapa-orang-berstudi-di-lab

 

Setelah lebih paham mengenai perbedaan TAR dan nikotin serta cara penggunaan rokok elektronik atau vape dalam menghantarkan nikotin, maka dapat disimpulkan bahwa rokok elektronik atau vape memiliki risiko yang jauh lebih rendah daripada rokok. Hal ini dikarenakan tidak adanya TAR, yang bersifat karsinogenik atau pemicu utama penyakit berbahaya terkait kebiasaan merokok, pada rokok elektronik atau vape.

 

 

 

Oleh karena itu, rokok elektrik atau vape merupakan salah satu pilihan yang lebih aman bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti merokok sepenuhnya. Namun, yang perlu diingat adalah cara terbaik untuk mengurangi risiko dari kebiasaan merokok adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya.

 

Beralih Ke Produk Tembakau Alternatif

 

pria-background-putih-polo-putih-bersenyum

 

Berdasarkan informasi di atas, rokok elektrik atau vape yang merupakan salah satu jenis produk tembakau alternatif memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok. Oleh karena itu, produk rokok elektronik atau vape dapat menjadi alternatif bagi perokok dewasa yang ingin mengurangi risiko dari kebiasaan merokok.

Pilihan terbaik untuk mengurangi risiko dari kebiasaan merokok adalah dengan berhenti merokok sepenuhnya. Tapi, jika perokok dewasa mengalami kesulitan untuk berhenti merokok sepenuhnya, maka perokok dewasa dapat beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

 

 

Apa Saja Jenis Produk Tembakau alternatif lainnya?

 

pria-memegang-pulpen-memikirkan-ilustrasi-produk-tembakau-alternatif

 

Selain rokok elektronik atau vape, terdapat juga produk tembakau yang dipanaskan yang juga menghantarkan nikotin melalui proses pemanasan. Yuk, pelajari lebih lanjut di artikel ini!

 

Produk Tembakau yang Dipanaskan

 

ilustrasi-produk-tembakau-yang-dipanaskan-background-hijau

 

Produk tembakau yang dipanaskan adalah salah satu jenis produk tembakau alternatif. Produk ini berfungsi dengan cara menghantarkan nikotin dengan memanaskan batang tembakau yang diolah secara khusus dengan menggunakan perangkat elektronik, sehingga tidak mennghasilkan zat berbahaya TAR.

Seperti rokok elektronik atau vape, produk tembakau yang dipanaskan hanya menghasilkan uap, bukan asap yang mengandung TAR. Oleh karena itu, produk tembakau yang dipanaskan memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Bagi perokok dewasa yang kesulitan untuk berhenti merokok, maka perokok dewasa juga dapat beralih ke produk tembakau yang dipanaskan untuk mengurangi risiko dari kebiasaan merokok.

 

Produk Tembakau Alternatif Sebagai Strategi Pengurangan Bahaya Tembakau

 

pria-dan-wanita-berolahraga-lari-di-taman

 

Pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) merupakan cabang dari konsep besar pengurangan bahaya. Konsep pengurangan bahaya ini mengacu pada strategi dan program untuk mengurangi risiko terhadap diri dan orang-orang di sekitar dari kebiasaan tertentu, terutama apabila berhenti sepenuhnya sulit dilakukan.

Pengurangan bahaya tembakau berfokus kepada strategi untuk menjaga kesehatan dan mengurangi risiko terkait kebiasaan merokok. Strategi utama untuk mengurangi bahaya rokok adalah dengan berhenti merokok. Namun, banyak perokok dewasa yang kesulitan untuk menghentikan kebiasaan mereka sepenuhnya. Bagi perokok dewasa yang menghadapi kesulitan ini, salah satu bentuk penerapan pendekatan pengurangan bahaya tembakau yang bisa dilakukan adalah dengan beralih ke produk tembakau alternatif yang memiliki risiko lebih rendah daripada rokok.

Produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik atau vape dan produk tembakau yang dipanaskan, memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok karena tidak melalui proses pembakaran, melainkan proses pemanasan, sehingga tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR.