Nikotin merupakan salah satu kandungan yang dinilai paling terkenal di dalam rokok. Ada berbagai informasi tentang apa itu nikotin yang banyak beredar di tengah-tengah masyarakat yang dihubungkan dengan banyak dampak negatif bagi kesehatan perokok. Padahal menurut Ketua Umum Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo sesuai dilansir dari Warta Ekonomi, nikotin bukanlah penyebab utama penyakit yang terkait dengan aktivitas merokok. Fakta ini memang jarang diketahui oleh banyak orang. Mereka beranggapan bahwa nikotin menjadi kandungan utama dari rokok konvensional yang menyebabkan berbagai penyakit.
Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan
Mengenal Apa itu Nikotin
Sesuai laporan Sanglah Hospital, nikotin (C10H14N2) adalah senyawa organic alkaloid yang terdiri dari karbon, nitrogen, hidrogen, dan terkadang oksigen. Senyawa ini memiliki efek sama seperti kafein yang terdapat di dalam kopi.
Di dalam satu batang rokok konvensional, biasanya mengandung 8-20 mg nikotin, tergantung dari mereknya. Tubuh kita sendiri akan menyerap 1 mg nikotin dari setiap batang rokok yang diisap. Selain itu, ada beberapa bagian tubuh yang menyerap nikotin ini, dari kulit, paru-paru, hingga bagian dalam mulut atau hidung.
Baca Juga: Dampak Buruk Asap Rokok pada Kecerdasan Intelektual Anak Anda!
Bagaimana Tubuh Memproses Nikotin?
Ketika nikotin sudah masuk dan terserap oleh tubuh kita, ada proses yang secara alami berjalan. Itulah mengapa tubuh selalu dapat memproses nikotin sehingga dapat mengurangi efek sampingnya.
Tubuh memiliki beberapa cara memproses nikotin. Ketika proses metabolisme nikotin terjadi dalam paru-paru, maka kandungan tersebut diubah menjadi kotinin dan nikotin oksida. Kotinin sendiri dapat dikeluarkan melalui urine, termasuk untuk nikotin yang tersisa dalam darah. Ginjal akan menyaringnya untuk dikeluarkan melalui urine.
Kandungan nikotin di dalam tubuh masing-masing perokok pun berbeda. Hal ini berdasarkan fakta bahwa tingkat metabolisme nikotin dalam tubuh tiap individu memang berbeda antara satu dan lainnya.
Penelitian Nikotin pada Produk Tembakau Alternatif
Melihat bagaimana nikotin dapat memengaruhi tubuh dari perokok, maka mulailah dilakukan beberapa penelitian yang membandingkan rokok konvensional dan Produk Tembakau Alternatif. Penn State University dalam laporan bertajuk E-cigarettes with cigarette-like nicotine delivery reduce exposure to carcinogen memberikan fakta yang menarik, bahwa Produk Tembakau Alternatif yang menghasilkan jumlah nikotin sama dengan rokok konvensional dan dapat mengurangi kebiasaan merokok, sekaligus bahaya paparan karsinogen yang berbahaya. Studi ini juga menunjukkan tingkat karbon monoksida yang lebih rendah di dalam uap Produk Tembakau Alternatif jika dibandingkan dengan asap rokok konvensional.
Konsep yang ingin ditonjolkan dalam studi ini juga adalah pendekatan pengurangan risiko atau harm reduction yang bertujuan untuk mengurangi risiko kesehatan dan risiko sosial terkait penggunaan zat tertentu. Harm reduction menjadi jalan keluar yang tepat untuk meminimalisir dampak negatif dari produk-produk yang dapat membahayakan kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar.
Simak terus artikel tentang nikotin dan Harm reduction di website Kabar agar Anda #JadiLebihPaham.