Sudah menjadi pemahaman umum bahwa rokok adalah salah satu penyebab utama kanker, terutama kanker paru-paru. Namun, kompleksitas asap rokok dan senyawa kimia yang terkandung di dalamnya memunculkan pertanyaan bagaimana sesungguhnya hubungan antara paparan senyawa kimia ini dengan proses timbulnya kanker.
Berdasarkan penjelasan dari American Cancer Society, kanker disebabkan karena adanya perubahan dalam susunan genetik sel DNA. Perubahan ini dapat terjadi karena pengaruh genetik dari orang tua dan dapat pula terjadi karena adanya paparan dari luar, yang seringkali disebut sebagai faktor lingkungan. Faktor lingkungan ini mencakup berbagai paparan, diantaranya adalah faktor gaya hidup (nutrisi, kebiasaan merokok), paparan dari alam (sinar ultraviolet), tindakan medis (radiasi, suntikan hormon, kemoterapi), serta paparan polusi di tempat kerja dan lingkungan tempat tinggal. Senyawa dan paparan yang dapat menimbulkan kanker ini disebut karsinogen.
Baca Juga: Uap vs. Asap
Paparan terhadap senyawa karsinogen ada yang bersifat mutagenik atau secara langsung menyebabkan terjadinya mutasi genetik yang menyebabkan pertumbuhan sel yang abnormal dan tumor. Karsinogen lainnya tidak menyerang gen secara langsung tetapi memengaruhi proses pembelahan sel yang tidak normal sehingga meningkatkan kemungkinan terjadinya perubahan susunan DNA, yang pada akhirnya menimbulkan kanker.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari American Health Foundation pada tahun 1997, asap rokok setidaknya mengandung 4.000 senyawa kimia yang 50 diantaranya bersifat karsinogenik. Dua golongan yang paling berbahaya adalah senyawa-senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbons(PAHs) dan Tobacco-Specific Nitrosamines (TSNAs) atau nitrosamin khusus tembakau.
Apakah PAHs seperti TSNAs yang hanya dapat dihasilkan dari asap rokok? Ternyata tidak. PAHs dapat dihasilkan dari berbagai pembakaran tidak sempurna yang terjadi di sekitar kita. Pembakaran tidak sempurna terjadi jika material yang dibakar tidak sepenuhnya berubah menjadi karbon dioksida dan air, tetapi menghasilkan senyawa lain seperti karbon monoksida dan partikulat berbahaya lainnya ke udara.
Berdasarkan panduan dari World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, emisi kendaraan bermotor memberikan kontribusi terbesar untuk konsentrasi PAHs di udara luar ruang, terutama di daerah perkotaan. Untuk kontaminasi PAHs pada udara di dalam ruang, sumber emisi utama tidak hanya disebabkan oleh asap rokok, tetapi juga disebabkan dari aktivitas memasak, alat pemanas di dalam rumah, perapian, serta pembakaran lilin dan dupa.
Baca Juga: Ketahuilah 5 Cara Menghilangkan Bau Rokok di Mobil dengan Mudah!
Zat-zat Karsinogenik Penyebab Kanker Pada Rokok
1. TAR
Tidak kalah bahayanya, TAR juga merupakan zar karsinogenik yang menjadi penyebab kanker. Setidaknya sebanyak 70% TAR yang dihirup dapat mengendap di paru-paru perokok dan menyebabkan pertumbuhan sel kanker.
Baca Juga: Bahaya Tar Akibat Pembakaran pada Rokok
2. Karbon monoksida
Zat karsinogenik lainnya yang dapat menyebabkan kanker adalah karbon monoksida yang merupakan gas beracun tanpa rasa dan bau. Oleh karena itu, tubuh akan sulit membedakan karbon monoksida dari oksigen dan akhirnya gas penyebab kanker ini dapat terserap ke dalam aliran darah.
Karbon monoksida yang dihasilkan perokok, sama bahayanya dengan karbon monoksida yang dikeluarkan oleh knalpot mobil. Menghirup gas ini dalam jumlah besar, bisa menyebabkan koma, hingga kematian.
Gas ini dapat mengganggu fungsi hati serta otot. Kondisi membuat badan terasa kelelahan, lemas, dan pening. Karbon monoksida sangat berbahaya bagi janin, bayi, dan individu dengan gangguan hati atau paru-paru dan dapat menyebabkan kanker.
Zat berbahaya lain pada rokok
Selain kedua zat di atas, bahaya rokok juga berasal dari zat-zat lain berikut ini.
- Arsen. Merupakan sebuah zat yang terkandung pada rokok dalam jumlah yang kecil. Arsen merupakan zat yang kerap dijumpai pada racun tikus.
- Amonia. Merupakan sebuah gas yang tidak berwarna, tapi berbau pekat. Zat ini umum digunakan pada produk pembersih rumah dan oleh pabrik rokok, amonia sendiri berfungsi untuk meningkatkan efek nikotin pada rokok.
- Aseton. Merupakan bahan yang biasa digunakan sebagai penghapus warna cat kuku.
- Toluen. Merupakan zat kimia beracun. Bahan ini kerap digunakan pada industri pembuatan karet, minyak, tinta, detergen, perwarna buatan, dan bahan peledak.
- Metilamin. Zat ini bisa Anda temukan di produk losion untuk menggelapkan warna kulit.
- Polonium-210. Merupakan zat yang mengandung unsur radioaktif dan digunakan pada senjata nuklir dan tenaga panas berbahan atom.
- Metanol. Metanol merupakan salah satu zat untuk bahan bakar di dunia penerbangan.
Baca Juga: Tobacco Harm Reduction, Strategi Mengurangi Bahaya Rokok
Penting bagi kita untuk dapat mengurangi risiko kesehatan dari paparan senyawa berbahaya seperti sel kanker pada diri kita dan orang-orang yang kita sayangi. Mari kita kenali lebih jauh sumber-sumber senyawa karsinogen di lingkungan sekitar kita melalui berbagai artikel menarik di situs KABAR!