TAR sering disebut sebagai salah satu kandungan yang berbahaya dalam asap rokok. Dilansir dari NHS, TAR adalah zat lengket berwarna cokelat yang dapat menodai gigi dan jari perokok. Di dalam TAR, terdapat kandungan zat-zat bersifat karsinogen yang dapat meningkatkan risiko penyakit kanker.
Dari penjelasan awalnya saja, sudah terlihat bagaimana dampak TAR terhadap risiko kesehatan yang mungkin dirasakan oleh perokok. Mari membedah TAR dari berbagai sisi agar Anda dapat lebih mengenal zat ini.
Mengenal TAR Lebih Dalam
Seperti yang dilansir dari Alodokter, pembakaran pada rokok dapat menghasilkan 7.000 zat kimia. Di antara ribuan zat tersebut, 69 di antaranya bersifat karsinogenik, termasuk TAR ini. Seperti yang dijelaskan di atas, peran TAR yang bersifat karsinogenik dapat meningkatkan risiko terkena kanker.
Ketika berbicara mengenai TAR, banyak yang membandingkannya dengan nikotin. Bahkan, banyak yang salah memahami dan melihat nikotin sebagai penyebab utama berbagai penyakit terkait merokok. Padahal anggapan ini salah, karena TAR adalah penyebab utama berbagai penyakit tersebut.
TAR sendiri berbeda dengan nikotin sebab TAR hanya dapat muncul dan dihasilkan dalam asap ketika rokok dibakar. Sedangkan nikotin yang dapat menyebabkan ketergantungan ini merupakan zat alami yang terdapat di dalam tembakau dan sejumlah tumbuhan lain. Jadi sudah jelas perbedaan nikotin dan TAR.
Baca Juga: Apa Efek Menghirup Uap Produk Tembakau Alternatif?
Saat TAR masuk ke dalam tubuh dalam jangka waktu panjang, ada beberapa efek samping yang dapat kita rasakan. Pertama, gigi akan berwarna kuning hingga kecokelatan. Bahkan tidak hanya menguning saja, tetapi juga dapat mengalami kerusakan.
Bagaimana dengan paru-paru? Ketika paru-paru terekspos oleh TAR secara terus menerus, maka zat ini dapat mengendap di dalamnya. Semakin banyak endapan TAR di dalam paru-paru, maka semakin besar pula risiko munculnya berbagai penyakit, seperti kanker paru, bronkitis, hingga emfisema.
Selain itu, TAR tidak hanya bisa masuk ke dalam paru-paru saja. Zat ini juga dapat masuk ke aliran darah tubuh Anda sehingga dapat mengganggu kesehatan organ lainnya. Paparan TAR yang besar dapat meningkatkan risiko penyakit gusi, kanker mulut, diabetes, penyakit jantung, hingga gangguan kesuburan.
Baca Juga: Inilah Alasan Ibu Hamil Dilarang Makan Sate
Produk Tembakau Alternatif
Saat rokok dibakar, sudah pasti akan muncul kandungan TAR di dalam asap yang dihasilkan. Apabila Anda ingin menghindari risiko paparan TAR, pilihan terbaik bagi Anda tentu adalah untuk tidak mulai merokok ataupun berhenti merokok bagi yang sudah. Akan tetapi, berhenti merokok seringkali bukan proses yang mudah dan dapat dicapai dalam sekejap. Oleh karena itu, tidak ada salahnya bagi perokok untuk mempertimbangkan opsi yang lain, yakni beralih ke produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko daripada rokok.
Produk tembakau alternatif dapat menghilangkan paparan TAR kepada Anda, sebab tidak melalui proses pembakaran. Vape dan produk tembakau yang dipanaskan, sebagai dua contoh produk tembakau alternatif yang menghantarkan nikotin melalui pemanasan sehingga tidak menghasilkan asap dan dapat meminimalisir risiko terhadap kesehatan.
Baca Juga: Masih Penasaran Apa Saja Efek Berhenti Merokok pada Wajah? Simak Artikel Berikut!
Upaya mengurangi risiko dari kebiasaan merokok dengan beralih ke produk tembakau alternatif adalah salah satu penerapan pendekatan harm reduction. Pendekatan harm reduction ini bertujuan untuk dapat mengurangi bahaya kesehatan terkait kebiasaan penggunaan zat tertentu dengan memberikan alternatif pilihan yang lebih baik, khususnya jika memang Anda sulit untuk berhenti total.
KABAR hadir dengan memberikan berbagai informasi penting terkait TAR, produk tembakau alternatif, dan pendekatan harm reduction. Cek artikel tentang TAR dan produk tembakau alternatif untuk mengenal keduanya lebih dalam bersama KABAR sekarang!