Banyak orang yang sering merokok ketika sudah selesai makan. Mereka merasa bahwa aktivitas tersebut sangat nikmat. Namun ternyata ada berbagai bahaya merokok setelah makan yang dapat menyebabkan risiko penyakit yang serius.
Menurut website Sehatq.com, adanya peningkatan risiko penyakit jantung apabila Anda tetap melakukan kebiasaan merokok setelah makan. Hal ini dibuktikan dari riset yang dilakukan oleh peneliti dari Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO). Laporan ini menyatakan bahwa kebiasaan untuk merokok setelah makan dalam jangka panjang, bahkan akan meningkatkan potensi risiko penyakit jantung. Kenapa hal ini bisa terjadi? Proses penyerapan zat menjadi lebih cepat setelah Anda selesai makan. Jika Anda merokok sehabis makan, penyerapan dan penyebaran kandungan zat rokok juga ikut lebih cepat ke seluruh tubuh termasuk ke area jantung. Karena hal ini Anda harus memperhatikan jarak merokok setelah makan.
Ketahui Bahaya Merokok Setelah Makan Terhadap Sistem Pencernaan
John Hopkins Medicine menjelaskan bagaimana merokok dapat membahayakan sistem pencernaan, apalagi setelah makan. Berikut beberapa penyakit pencernaan yang dapat dikaitkan dengan kebiasaan ini. Anda patut mengetahuinya sejak dini agar memahami risikonya.
1. Heartburn
Rasa perih dan panas seperti terbakar di dada atau biasa disebut heartburn dapat ditimbulkan dari kebiasaan ini karena melemahkan sistem sfingter esofagus di dalam sistem pencernaan Anda. Asam lambung memungkinkan mengalir mundur ke kerongkongan sehingga menciptakan sensasi tersebut.
Baca Juga: Dampak Buruk Asap Rokok pada Kecerdasan Intelektual Anak Anda!
2. Tukak Lambung
Tukak lambung adalah kondisi di mana lambung mengalami luka sehingga dapat meningkatkan risiko penyakit maag. Dengan kebiasaan tersebut, maka tukak lambung semakin sulit untuk disembuhkan.
3. Rusaknya Sistem Pencernaan
Meningkatnya risiko terkena penyakit pencernaan akibat kebiasaan ini dapat dirasakan. Risiko terkena berbagai kanker di dalam sistem pencernaan membuat Anda harus lebih bijak lagi memutuskan apakah ingin merokok setelah makan atau tidak.
Baca Juga: Apakah boleh merokok di ruangan ber-AC?
Cara Menghilangkan Kebiasaan Merokok Setelah Makan
Lalu, bagaimana caranya menghilangkan kebiasaan merokok setelah makan?
1. Kunyah Permen Karet
Mengunyah permen karet bebas gula setelah makan bisa sangat efektif untuk mengurangi keinginan merokok. “Tindakan mengunyah membuat mulut Anda sibuk dan membantu melawan daya tarik nikotin,” demikian seperti dikutip dari nicotinell.co.uk.
Baca Juga: Mana Produk Tembakau Alternatif yang Lebih Efektif Membantu Anda Berhenti Merokok?
2. Makan Buah dan Sayur
Mirip dengan permen karet bebas gula, makan sedikit buah dan sayuran mentah dapat membantu dalam mengurangi keinginan merokok serta membatasi penambahan berat badan.
3. Berhenti Merokok
Tentunya berhenti merokok adalah langkah yang paling tepat untuk mengurangi risiko penyakit-penyakit yang telah dijelaskan sebelumnya, meskipun tidak mudah melakukannya, seperti yang dilansir NDTV.
“Berhenti merokok itu sulit, tetapi memungkinkan. Faktanya, setiap kali Anda mematikan rokok, itu adalah kesempatan baru untuk mencoba berhenti lagi,” seperti dikutip dari laman FDA US.
Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan
4. Beralih ke Produk Tembakau Alternatif
Jika berhenti merokok sangat sulit untuk dilakukan, maka cobalah untuk beralih ke produk tembakau alternatif seperti produk tembakau yang dipanaskan, vape atau rokok elektronik, maupun snus. Produk tembakau alternatif telah terbukti mampu membantu perokok dewasa untuk berhenti merokok secara perlahan.
“Keyakinan yang salah bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan merokok dapat mencegah ribuan perokok beralih ke produk ini untuk membantu mereka berhenti,” kata Profesor Lion Shahab dari Universitas College London, seperti dikutip dari The Guardian.
Menghilangkan kebiasaan merokok setelah makan memang sulit, tapi bukan berarti tidak mungkin. Anda dapat menggunakan beberapa cara untuk mengurangi kebiasaan merokok, salah satunya dengan menggunakan produk tembakau alternatif yang lebih rendah risiko terhadap kesehatan Anda. Semoga tips di atas dapat membantu Anda ya!