Left arrow Kembali

Inilah Alasan Ibu Hamil Dilarang Makan Sate

Sate yang dibakar terlalu panas mengandung zat kimia berbahaya dan dapat memicu kanker, sedangkan sate yang tidak matang secara merata memiliki risiko virus yang mengancam tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Seperti apa detailnya? Simak artikel ini.

Bagi para ibu hamil, menjaga asupan gizi menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan karena kesehatan sang buah hati bergantung padanya. Apapun yang dimakan oleh sang Ibu, itu pula yang akan diserap oleh bayi yang berada di dalam kandungannya. Itulah mengapa dokter selalu memberikan saran mengenai asupan gizi yang harus dikonsumsi Ibu yang sedang hamil, termasuk memberi pantangan berbagai macam makanan, seperti sate. Lalu pertanyaanya menjadi bolehkah bumil makan sate ayam?

 

Baca Juga: Perbedaan Perokok Aktif dan Perokok Pasif yang Harus Kamu Tahu!

 

Zat Berbahaya dari Hasil Pembakaran Sate yang Harus Dihindari Ibu Hamil

Makanan Indonesia yang telah menjadi favorit banyak orang ini memang terkenal karena cita rasanya yang enak serta mudah didapatkan di mana-mana. Namun bagi Anda yang merupakan ibu hamil perlu mengetahui bahaya yang mengintai dibalik makanan lezat ini.

Salah satu alasan mengapa ibu hamil tidak boleh makan sate adalah kehadiran Heterocyclic Amines(HCAs) dan Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs). Kedua zat kimia ini dihasilkan daging, baik sapi, ikan, maupun ayam, yang dimasak dalam temperatur yang sangat tinggi. Menurut Institut Kanker Nasional Amerika Serikat, kedua zat kimia ini bersifat mutagenik, yaitu mampu mengubah DNA sehingga memicu munculnya sel kanker. Zat-zat ini muncul dari hasil pembakaran sate dan harus dihindari oleh ibu hamil.

Kehadiran PAHs ini terbentuk ketika lemak dari sari daging yang dihangatkan secara langsung di permukaan yang sangat atau pada saat pembakaran sate dan menghasilkan asap yang menempel pada permukaan daging sate. Selain dapat Anda temukan pada daging sate yang dibakar, PAHs juga dapat Anda temukan pada makanan lain yang melalui proses pengasapan. Selain itu, PAHs juga terdapat pula pada asap rokok, dan asap knalpot kendaraan yang mencemari udara.

Alasan kedua ibu hamil dilarang makan sate adalah tingkat kematangan sate yang terkadang tidak merata. Dilansir dari Kompas Sains, daging sate yang tidak matang secara merata mengandung berbagai virus yang berbahaya bagi janin, diantaranya toksoplasma, rubella, sitomegalovirus, dan herpes simpleks, atau yang biasa dikenal sebagai TORCH.

Virus-virus yang ada dari proses pembakaran sate yang tidak merata ini tentunya dapat mengganggu tumbuh kembang janin dalam kandungan sehingga sebaiknya dihindari. Ibu hamil juga dapat melakukan tes TORCH untuk memastikan sang buah hati dalam kandungan bebas dari virus tersebut.

Kedua alasan yang bertentangan tersebut menjadi alasan mengapa ibu hamil dilarang makan sate. Sate yang dibakar terlalu panas mengandung zat kimia berbahaya dan dapat memicu kanker, sedangkan sate yang tidak matang secara merata memiliki risiko virus yang mengancam tumbuh kembang bayi dalam kandungan. Selain dilarang makan sate, ibu hamil juga dianjurkan untuk menghindari makanan lain yang dibakar karena memiliki bahaya yang serupa. Sebaiknya ibu hamil berkonsultasi pada dokter untuk memastikan asupan gizi yang sesuai bagi dirinya dan sang bayi demi kehamilan yang sehat.

Baca Juga: Efek Nikotin Pada Tubuh

Risiko Memakan Daging Sate Bagi Ibu Hamil

Selain terdapat banyak zat berbahaya yang dihasilkan dari proses pembakaran sate, ternyata masih ada beberapa risiko kesehatan yang harus diwaspadai oleh ibu hamil ketika ingin mengkonsumsi daging sate. Berikut ini adalah risiko kesehatan yang dapat timbul:

1. Tekanan darah tinggi

Berbagai macam daging merah seperti daging sapi, domba, dan kambing dapat meningkatkan tekanan darah jika dikonsumsi terlalu sering. Sebuah laporan dari Journal Hypertension mengatakan bahwa konsumsi daging merah yang berlebihan sangat berbahaya bagi kesehatan, termasuk kesehatan ibu hamil.

Mengkonsumsi daging merah secara konstan dan terus menerus dapat meningkatkan resiko hipertensi bagi ibu hamil. Daging merah seperti daging sapi, domba, dan kambing memang dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, Anda tidak akan secara tiba-tiba mengalami hipertensi hanya karena mengkonsumsi beberapa tusuk sate daging. Apalagi jika Anda mengkonsumsi daging merah yang kaya akan lemak jenuh, lemak ini lah yang menjadi penyebab utama naiknya tekanan darah dan harus dihindari oleh Ibu hamil.

2. Risiko kanker

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, mengkonsumsi daging atau makanan yang melalui proses pembakaran, dapat meningkatkan risiko kanker. Memasak daging dengan suhu tinggi dapat menghasilkan zat kimia penyebab kanker berupa Amina Heterosiklik (HCA).

Lemak yang menetes ke panggangan saat proses pembakaran sate akan membuat api pembakaran sate menutupi daging dengan Hidrokarbon Poliaromatik (PAHs).

Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan

Itu tadi pembahasan KABAR mengenai zat berbahaya yang dihasilkan dari asap pembakaran sate yang dapat meningkatkan berbagai macam resiko kesehatan bagi ibu hamil. Yuk, share artikel KABAR ini ke teman dan keluarga tersayang!

Sumber: https://www.cancer.gov/about-cancer/causes-prevention/risk/diet/cooked-meats-fact-sheet
https://sains.kompas.com/read/2018/02/26/125001923/inilah-sebabnya-ibu-hamil-harus-hati-hati-saat-makan-sate