Left arrow Kembali

Produk Tembakau Alternatif dan Pengaruhnya Pada Kualitas Udara

Untuk mengurangi polutan yang dihasilkan dari aktivitas merokok, tentu cara paling baik adalah dengan tidak merokok sama sekali atau berhenti bagi yang sudah merokok. Namun, jika tidak bisa berhenti total, perokok bisa mempertimbangkan untuk menggunakan produk tembakau alternatif.

Dari kabut asap kebakaran hutan dan asap pabrik, sampai asap rumah tangga yang timbul dari proses memasak dan juga merokok adalah penyebab pencemaran udara yang menjadi ancaman besar bagi kesehatan kita. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat, hampir 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang mengandung polutan yang melebihi batas. Paparan polutan udara yang melebihi ambang batas dapat berisiko terhadap kesehatan.

Environmental Protection Agency (EPA) menyebutkan enam polutan pencemar udara yang berisiko terhadap kesehatan manusia dan lingkungan adalah ozon permukaan (O3), materi partikulat (particulate matters/PM), karbon monoksida (CO), timbal (Pb), sulfur dioksida (SO2), dan nitrogen dioksida (NO2).  Polutan-polutan tersebut sangat berbahaya karena menetap di dalam ruangan atau lingkungan dalam waktu cukup lama dan sebetulnya sebagian besar polutan ini ditimbulkan oleh aktivitas manusia dalam berbagai skala.

Sebuah contoh konkrit pencemaran udara yang dekat dengan keseharian kita adalah kebiasaan merokok dalam ruangan.  Menurut National Cancer Institute (NCI), asap yang disebabkan oleh proses pembakaran rokok mengandung lebih dari 7.000 bahan kimia berbahaya, yang berisiko terhadap kesehatan.

Untuk mengurangi polutan yang dihasilkan dari aktivitas merokok, tentu cara paling baik adalah dengan tidak merokok sama sekali atau berhenti bagi yang sudah merokok. Namun, jika tidak bisa berhenti total, perokok bisa mempertimbangkan untuk menggunakan produk tembakau alternatif. Produk tembakau alternatif dapat menjadi solusi mengurangi polutan akibat aktivitas merokok sebab tidak melalui proses pembakaran, sehingga tidak menghasilkan asap.

Seperti diketahui, saat merokok, perokok mengonsumsi tembakau dengan cara dibakar. Hasil pembakaran tersebut akan dihirup oleh perokok dalam bentuk asap yang mengandung berbagai bahan kimia berbahaya yang juga terkandung dalam asap rokok. Sedangkan pada penggunaan produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan dan rokok elektronik, baik batang tembakau atau e-liquid hanya dipanaskan dan tidak dibakar, sehingga tidak menghasilkan asap. Hasil pemanasan ini berupa uap yang mengandung nikotin.

Uap yang diisap oleh pengguna produk tembakau alternatif  mengandung zat berbahaya yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok. Sebuah studi dari jurnal Nicotine & Tobacco Research menemukan bahwa uap yang dihasilkan oleh produk tembakau alternatif adalah partikel cair yang menguap dalam hitungan detik. Jadi, berbeda dengan asap rokok tembakau yang mengandung partikel cair dan padat sehingga dapat bertahan di udara dalam waktu lama, uap produk tembakau alternatif tidak mengganggu kualitas udara di sekitar pengguna.

Dalam kata lain, produk tembakau alternatif ini tidak akan mempengaruhi kualitas udara secara negatif, sebab tidak melalui proses pembakaran yang menghasilkan asap seperti yang terjadi pada rokok.