Apa Kata BfR Jerman tentang Kantung Nikotin (Nicotine Pouch)?

Penilaian BfR secara tidak langsung menempatkan kantung nikotin dalam kategori risiko yang berbeda dari rokok. Dengan tidak adanya pembakaran, paparan terhadap zat-zat karsinogenik yang ada pada rokok menjadi jauh lebih rendah. Dalam konteks ini, kajian BfR menjadi rujukan dan contoh pendekatan ilmiah yang membedakan profil risiko, alih-alih menyamakan seluruh produk nikotin, serta dasar pertimbangan kebijakan pengaturan produk tembakau yang tidak melalui proses pembakaran.

Relevansi bagi Indonesia

Dengan lebih dari 70 juta perokok dewasa, tantangan utama Indonesia bukan hanya mencegah perokok baru, tetapi juga mengurangi dampak kesehatan dari jutaan perokok yang sudah ada. Pengalaman berbagai negara menunjukkan bahwa kebijakan yang hanya berfokus pada pelarangan sering menghadapi persoalan kepatuhan, pertumbuhan pasar ilegal, dan serta keterbatasan pengawasan.

Kajian BfR menunjukkan bahwa pendekatan berbasis risiko yang membedakan antara produk nikotin berdasarkan perbedaan profil risiko penting untuk dua hal: memberikan informasi berbasis bukti kepada konsumen dewasa agar memahami perbedaan tersebut, dan dapat menjadi kerangka kebijakan yang lebih realistis.  

Bagi Indonesia, pelajaran utamanya bukan untuk mempromosikan produk tertentu, melainkan memperkuat kerangka kebijakan yang proporsional dan berbasis risiko. Dengan memberikan informasi yang akurat dan transparan kepada konsumen dewasa, intervensi kesehatan publik dapat dirancang lebih presisi dan kontekstual, sekaligus mendukung pengurangan dampak kesehatan tanpa menciptakan ruang bagi misinformasi atau pasar ilegal.