Kehadiran Produk Tembakau Alternatif di Indonesia memberikan opsi bagi para perokok aktif yang hendak berhenti total, namun menghadapi kesulitan karena adiksi terhadap nikotin. Lebih lanjut kita akan membahas sedikit tentang produk ini.
Baca Juga: Nikotin vs TAR: Mana yang Lebih Berbahaya?
Apa itu Produk Tembakau Alternatif?
Produk Tembakau Alternatif adalah istilah yang digunakan untuk produk tembakau yang penggunaannya berbeda dengan rokok konvensional. Produk Tembakau Alternatif adalah produk tembakau yang digunakan dengan cara tidak dibakar namun tetap dapat memberikan sensasi yang mirip dengan merokok.
Berbeda dengan rokok konvensional yang penggunaannya dengan cara dibakar terlebih dulu, Produk Tembakau Alternatif ini dapat dikonsumsi dengan berbagai macam cara, seperti dikunyah, ditempel, dan dipanaskan. Proses penggunaan yang tidak melewati proses pembakaran ini dapat mengeliminasi kandungan senyawa kimia berbahaya, seperti TAR, yang terbentuk dari hasil pembakaran produk tembakau konvensional, sehingga produk tembakau alternatif memiliki risiko kesehatan hingga 95% lebih rendah daripada produk tembakau konvensional lainnya.
Sebuah penelitian mengenai Produk Tembakau Alternatif yang dilakukan di Uni Eropa menemukan bahwa 6,1 juta perokok telah beralih menggunakan Produk Tembakau Alternatif sebagai cara untuk berhenti merokok dan 1,5 juta perokok di Inggris telah berhasil berhenti merokok dengan menggunakan metode tersebut. Peningkatan jumlah pengguna Produk Tembakau Alternatif pun mendorong perkembangan teknologi dari produk tersebut, terutama rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar.
Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan
Pada rokok elektronik, perbedaan kebutuhan setiap pengguna mendorong munculnya tren customization atau penyesuaian fitur-fitur pada rokok elektronik menurut preferensi pengguna. Hal ini banyak dilakukan terutama pada fitur terkait kebutuhan pernapasan yang dipengaruhi oleh kebiasaan merokok serta kemampuan hirup pengguna. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Staat et al pada tahun 2018, perbedaan kebutuhan pernapasan ini mendorong terciptanya rokok elektronik dengan katup aliran udara yang menggunakan kepala atomizer dengan ukuran lubang udara yang berbeda-beda, sehingga pengguna bisa menyesuaikan kadar e-liquid atau cairan rokok elektronik yang mereka hirup di setiap tarikan napas. Fitur ini merupakan inovasi yang menarik bagi para perokok yang ingin beralih pada produk yang lebih rendah risiko karena dapat memberikan sensasi yang sama dengan merokok.
Baca Juga: Apa itu Perokok Pasif dan Apa Perbedaan Perokok Aktif dan Pasif?
Namun demikian, tren customization ini membuat sebagian perokok aktif enggan untuk mencoba karena kerumitan komponen dan perawatan alat yang harus dilakukan. Untuk mereka yang menginginkan kepraktisan penggunaan dan tetap menginginkan bahan dasar tembakau, inovasi produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar dapat menjawab kebutuhan ini. Selain berbentuk ramping, produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar tetap menggunakan batang tembakau. Alat yang digunakan untuk memanaskan tembakau ini sangat praktis untuk digunakan dan tidak memiliki komponen-komponen yang perlu diganti. Yang perlu dilakukan hanyalah mengisi ulang baterai sebelum penggunaan produk.
Lebih jauh lagi, perkembangan Produk Tembakau Alternatif saat ini juga didukung perkembangan inovasi teknologi lainnya. Kehadiran rokok elektronik dengan fungsi bluetooth, misalnya, memudahkan pengguna untuk menyambungkan rokok elektronik mereka dengan smartphone atau gawai lainnya. Apalagi, kini telah hadir aplikasi smartphone yang dapat menghitung jumlah hisapan dari rokok elektronik serta potensi peningkatan harapan hidup sebagai hasil dari pengalihan kebiasaan merokok konvensional ke rokok elektronik. Aplikasi ini sangat berguna untuk mencatat perkembangan para perokok yang hendak berhenti dan memberi mereka insentif psikologis untuk melanjutkan metode ini hingga akhirnya berhenti total.
Baca Juga: Mana Produk Tembakau Alternatif yang Lebih Efektif Membantu Anda Berhenti Merokok?
Macam-macam Produk Tembakau Alternatif
Berikut ini adalah beberapa jenis Produk Tembakau Alternatif yang bisa digunakan sebagai salah satu opsi bagi perokok untuk mengurangi penggunaan rokok konvensional, menghindari bahaya TAR serta mengurangi adiksi terhadap zat nikotin:
1. Snuff Tobacco
Snuff tobacco atau nasal snuff merupakan produk yang berbentuk tembakau dan diolah menjadi bubuk. Proses membuatan Snuff tobacco meliputi proses penggilingan, fermentasi, hingga penambahan rasa. Cara pakai Snuff tobacco adalah dengan menghisapnya melalui hidung setelah mengambil bubuk tembakau tersebut dengan tangan. Ada pula berbagai alat khusus yang bisa digunakan seperti sendok kecil untuk mengambil produk tembakau alternatif ini.
2. Dissolvable Tobacco
Dissolvable tobbaco merupakan produk tembakau alternatif yang mudah larut di dalam mulut. Bentuknya berbeda-beda mulai dari stik hingga berupa pil. Jadi, produk ini tidak harus dikunyah. Produk ini juga memiliki berbagai macam varian rasa seperti mint.
Baca Juga: Sudah Benarkah Masker Pelindung Polusi Udara yang Anda Gunakan
3. Produk Tembakau yang Dipanaskan
Produk tembakau yang dipanaskan merupakan produk yang sudah lebih lama dikenal di Indonesia. Produk ini memiliki tiga komponen utama yang terdiri dari baterai, elemen pemanas, dan tabung berisi cairan. Cairan yang ada pada produk tembakau yang dipanaskan tersebut mengandung nikotin, propilen glikol atau gliserin, serta penambah rasa, seperti rasa buah-buahan dan cokelat. Produk tembakau yang dipanaskan dianggap aman karena cairan yang masuk ke dalamnya tidak dibakar.
Kita sekarang sudah mengetahui lebih banyak tentang bagaimana perkembangan Produk Tembakau Alternatif serta macam-macam Produk Tembakau Alternatif yang beredar dipasaran. Ikuti terus berbagai artikel KABAR agar Anda #JadiLebihPaham tentang Produk Tembakau Alternatif.