Left arrow Kembali

Belajar dari Inggris Soal Pengendalian Tembakau

Pada tahun 2017, Departemen Sosial dan Kesehatan Inggris mencetuskan Rencana Pengendalian Tembakau untuk tahun 2017-2022. Perencaan ini secara rinci dirancang untuk mengendalikan konsumsi tembakau dari hulu ke hilir, mulai dari pencegahan hingga rehabilitasi dan kontrol melalui regulasi formal.

Salah satu negara yang merancang strategi komprehensif dalam pengendalian tembakau dan dapat kita jadikan acuan adalah Inggris. Pada tahun 2017, Departemen Sosial dan Kesehatan Inggris mencetuskan Tobacco Control Plan atau Rencana Pengendalian Tembakau untuk tahun 2017 hingga 2022. Sebuah perencanaan yang secara rinci dirancang untuk mengendalikan konsumsi tembakau dari hulu ke hilir, mulai dari pencegahan hingga rehabilitasi dan kontrol melalui regulasi formal.

Yang perlu dicatat, Pemerintah Inggris tidak memutuskan untuk hanya fokus pada satu aspek dari rantai konsumsi tembakau. Rencana tersebut berfokus pada pencegahan konsumsi tembakau oleh anak berusia di bawah 18 tahun, pada rehabilitasi para perokok aktif yang ingin berhenti terutama dengan penggunaan produk tembakau alternatif, pada regulasi formal seperti penerapan pajak yang disesuaikan dengan risiko untuk rokok dan produk tembakau alternatif, serta kontrol ketat terhadap tembakau ilegal. Keempat aspek tersebut memiliki porsi yang sama besar dan membentuk ekosistem yang saling mendukung untuk memastikan Rencana Pengendalian Tembakau berjalan dengan baik hingga target untuk menurunkan konsumsi tembakau dapat tercapai pada tahun 2022.

Catatan lain yang tak kalah pentingnya adalah kesadaran pemerintah Inggris mengenai kesenjangan tingkat konsumsi tembakau antara pekerja kasar atau manual labour yang masih tinggi dengan populasi kebanyakan, serta efeknya pada kesenjangan kesehatan dalam masyarakat. Kesadaran ini memungkinkan pemerintah Inggris untuk menjangkau kalangan masyarakat dengan konsumsi tembakau dan risiko kesehatan tertinggi, serta merancang rencana dan komunikasi yang sesuai. Efeknya, Rencana Pengendalian Tembakau mencakup program-program yang secara spesifik berkolaborasi dengan pemerintah daerah serta unit kesehatan daerah untuk mempermudah akses edukasi serta rehabilitasi, terutama berkaitan dengan penggunaan produk tembakau alternatif sebagai alat bantu rendah risiko yang dapat memudahkan usaha berhenti merokok. Program ini dicanangkan untuk menghilangkan hambatan yang kerap dialami oleh perokok aktif di daerah atau dari kalangan menengah ke bawah sehingga mereka dapat lebih mudah untuk berhenti. 

Pentingnya integrasi berbagai aspek yang terlibat menjadi sebuah ekosistem yang suportif serta pentingnya riset dan kesadaran pada pola unik konsumsi tembakau adalah dua poin utama yang dapat dijadikan pelajaran dari Rencana Pengendalian Tembakau oleh Departemen Sosial dan Kesehatan Inggris. 

Dengan memahami pola konsumsi tembakau, pemerintah Inggris menyadari bahwa produk tembakau alternatif memiliki potensi besar bagi kesehatan masyarakat. Penggunaan produk tembakau alternatif telah terbukti sebagai alat bantu berhenti merokok yang efektif dengan risiko kesehatan yang jauh lebih rendah. Semoga Inggris dapat menjadi panutan yang mendorong pemerintah Indonesia untuk bersikap lebih tegas dan cerdas dalam mengendalikan konsumsi tembakau di Indonesia.