Left arrow Kembali

Tembakau Alternatif dan Dampaknya pada Kesehatan Selandia Baru

Ketersediaan produk tembakau alternatif, berpotensi untuk menghemat anggaran kesehatan Selandia Baru hingga $2.5 milyar. Bagaimana peran produk tembakau alternatif dalam penghematan anggaran kesehatan di Selandia baru? Simak infografik berikut.

Sebuah penelitian berjudul Potential Country-level Health and Cost Impacts of Legalizing Domestic Sale of Vaporized Nicotine Products yang dirilis Journal Epidemiology, menjelaskan secara gamblang tentang bagaimana keputusan untuk melegalisasi Produk Tembakau Alternatif sangat membantu Selandia Baru di dalam urusan anggaran kesehatan.

Negara yang terkenal dengan buah kiwi ini telah melakukan legalisasi Produk Tembakau Alternatif sejak tahun 2017 silam. Seiring berjalannya waktu, akhirnya Selandia Baru mendapatkan dampak positif dari keputusan ini, termasuk dari anggaran kesehatan yang menjadi jauh lebih hemat. Penasaran bagaimana isi dari penelitian tersebut? Berikut penjelasan selengkapnya.

Baca Juga: Bahaya Asap Knalpot Berwarna Putih Pada Kendaraan Bermotor Bagi Mesin dan Kesehatan

Dampak Positif Kehadiran Produk Tembakau Alternatif di Selandia Baru 

Pada tahun 2017, Selandia Baru secara resmi mengizinkan Produk Tembakau Alternatif untuk dijual dengan bebas. Pendekatan harm reduction atau mengurangi bahaya dari zat-zat rokok konvensional menjadi salah satu alasan utama mengapa Produk Tembakau Alternatif dilegalkan. 

Saat itu, Associate Health Minister, Nicky Wagner mengatakan bahwa Produk Tembakau Alternatif 95% lebih rendah risiko dibandingkan rokok konvensional. Itulah yang mendasari keputusan legalisasi Produk Tembakau Alternatif untuk diambil.

Tahun 2019, penelitian dari Journal Epidemiology, yang dijelaskan di atas, juga membuktikan bagaimana dampak positif kehadiran Produk Tembakau Alternatif ini. Ketersediaan Produk Tembakau Alternatif memberikan potensi besar untuk menghemat anggaran kesehatan negara hingga 3,4 miliar dollar Selandia Baru (sekitar 2,5 milyar dollar AS). 

Mengapa hal ini bisa terjadi? Hal ini terkait dengan menurunnya risiko tingkat penyakit tidak menular yang secara umum dapat meningkat akibat zat-zat di dalam rokok konvensional, seperti jantung dan kanker paru-paru. 

Hasil penelitian ini memang sejalan dengan konsep harm reduction yang menjadi solusi terbaik bagi para perokok yang ingin lepas dari zat-zat berbahaya. Ditambah lagi, ditemukan fakta bahwa jika semua perokok beralih ke Produk Tembakau Alternatif, maka ada tambahan 19 hari dalam keadaan sehat bagi para perokok dan non-perokok di Selandia Baru. Hal ini dapat terjadi karena berkurangnya paparan dari asap rokok, baik bagi perokok dan orang-orang di sekitarnya. 

Baca Juga: Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?

Manfaat Produk Tembakau Alternatif bagi Perokok

Fakta yang dijelaskan di dalam penelitian di atas menjadi bukti nyata bahwa keberadaan Produk Tembakau Alternatif seperti rokok elektronik atau vape akan sangat disayangkan jika tidak dimaksimalkan..

Produk Tembakau Alternatif sendiri dapat ditargetkan menjadi strategi di dalam upaya untuk menurunkan jumlah perokok. Para perokok dapat berpindah ke Produk Tembakau Alternatif yang sudah banyak tersedia pada saat ini untuk mengurangi risiko kesehatan dari bahaya zat-zat pada rokok. 

Jadi berbagai macam manfaat legalisasi Produk Tembakau Alternatif yang dirasakan Selandia Baru dapat juga kita rasakan di Indonesia. Dengan regulasi yang memudahkan akses terhadap Produk Tembakau Alternatif, sekaligus mendorong perokok untuk beralih, maka dapat berdampak pada penghematan anggaran kesehatan negara. Secara garis besar, dampak kesehatan masyarakat menjadi lebih rendah risiko dan terlihat positif.

Baca Juga: Apa Akibat Asap Rokok Pada Binatang Peliharaan Anda?

Mari mengenal mengenal berbagai Produk Tembakau Alternatif bersama KABAR agar Anda #JadiLebihPaham.

Source: Epidemiology