Left arrow Kembali

Menjaga Tubuh dari Polusi Udara Saat Berpuasa

Mengapa polusi udara menjadi tantangan saat berpuasa? Karena polusi udara sesungguhnya menyebabkan oksidasi stres. Apa itu oksidasi stress? Bagaimana kita mengatasinya? Simak artikel berikut.

Hadirnya Bulan Ramadhan selalu membawa berkah dan kemeriahan bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Bagi yang menjalankan, Bulan Ramadhan berarti kembali rutinitas baru untuk berpuasa dan menghadapi berbagai tantangan yang muncul. Seperti menahan haus, lapar, dan emosi sejak matahari terbit hingga matahari terbenam. Namun, tahukah kamu bahwa ada tantangan tersendiri saat berpuasa bagi mereka yang tinggal di perkotaan? Tantangan tersebut adalah paparan polusi udara yang semakin tinggi. Ini artinya, mereka yang berpuasa di kota besar perlu mengambil langkah ekstra untuk menyiapkan diri dalam menghadapi tantangan tersebut.

Mengapa polusi udara menjadi tantangan saat berpuasa? Karena polusi udara sesungguhnya menyebabkan oksidasi stres. Oksidasi stres adalah terciptanya ketidakmampuan untuk melakukan detoksifikasi terhadap polutan dan senyawa berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Akibatnya, antioksidan di dalam tubuh berkurang karena terpapar polusi udara secara terus-menerus. Tubuh pun menjadi lebih rentan terhadap penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas.

Risiko ini diperparah dengan kecenderungan kita untuk makan secara lebih sembarangan saat berpuasa. Sudah menjadi rahasia umum bahwa kebanyakan orang kerap lapar mata dan makan berlebihan saat buka puasa. Sebaliknya, sering kali kita tidak makan dengan cukup saat sahur sehingga tubuh tidak memperoleh seluruh nutrisi yang dibutuhkan. Maka, mengatur pola makan menjadi salah satu cara terbaik untuk menjaga tubuh dari risiko kesehatan yang muncul akibat polusi udara selama berpuasa. Kurangi makan makanan berlemak, dan perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya serta, vitamin, dan mineral. Selain itu, jangan lupa untuk mengatur komposisi antara protein, karbohidrat, dan lemak agar tetap seimbang.

Namun, jika merasa bahwa tubuh cenderung lebih lemah dan mudah sakit sepanjang puasa, apalagi jika kita sering terpapar polusi udara, suplemen juga dapat menjadi pilihan. Konsumsi suplemen yang tepat dan sesuai, misalnya yang mengandung antioksidan seperti Vitamin C dan Vitamin E, dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh. Dengan menjaga tingkat antioksidan di dalam tubuh dan melindungi diri dari polusi udara, risiko sakit pun akan berkurang dan puasa dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan.