Asia-Pacific Conference on Smoking and Harm Reduction berlangsung di Universitas Padjadjaran (UNPAD) di Bandung, Indonesia. Forum ilmiah internasional ini membahas mengenai pengurangan bahaya tembakau (tobacco harm reduction) yang dibahas melalui penelitian ilmiah, penerapan klinis, dan usulan untuk strategi kesehatan masyarakat yang lebih efektif.
Center of Excellence for the Acceleration of Harm Reduction (CoEHAR) menyelenggarakan forum ini dengan kerja sama bersama universitas-universitas terkemuka di Asia, dengan tujuan membahas terkait melalui penelitian ilmiah, penerapan klinis, dan usulan untuk strategi kesehatan masyarakat yang lebih efektif termasuk juga membahas toksikologi rokok dan produk pengurangan bahaya.
Konferensi dibuka dengan sambutan dari Wakil Rektor Bidang Riset, Kerja Sama dan Pemasaran Universitas Padjadjaran, Prof. Rizky Abdulah, S.Si., Apt., Ph.D. Konferensi ini mengundang tokoh-tokoh penting dari CoEHAR, termasuk pendiri Prof. Riccardo Polosa dan Direktur Prof. Giovanni Li Volti, bersama para peneliti dan perwakilan lembaga dari kawasan Asia-Pasifik.
“Untuk pertama kalinya di Indonesia, kami menciptakan momen pertukaran dan dialog di antara beberapa peneliti dan akademisi yang ahli di bidangnya,” jelas Direktur CoEHAR, Prof. Giovanni Li Volti dalam keterangan tertulis, yang diterima Selasa 17 Juni 2025.
“Konferensi ini merupakan kolaborasi berharga dari mitra kami di Universitas Padjadjaran melalui dua proyek CoEHAR yang paling penting, menunjukkan bagaimana memanfaatkan hasil penelitian ilmiah sebagai dasar bagi perubahan dalam pilihan kesehatan masyarakat,” imbuh Profesor Li Volti.
Momen penting konferensi tersebut mencakup laporan mengenai kegiatan kolaborasi penelitian CoEHAR yang sedang berjalan: REPLICA, yang memvalidasi bukti ilmiah terkini mengenai toksikologi rokok dan produk pengurangan bahaya di tujuh laboratorium, yang juga menetapkan standar-standar penelitian internasional baru dan SMILE study, yang mengevaluasi perubahan-perubahan dalam parameter kesehatan mulut pada perokok yang beralih ke produk pengurangan risiko.
“Umpan balik yang kami terima sangat positif,” kata Prof. Riccardo Polosa.
Di negara yang tingkat perokoknya menjadi tantangan kesehatan yang besar, membangun komunikasi yang terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup di antara penduduk Indonesia.
“Dukungan dari para pemangku kepentingan dan peneliti lokal merupakan tonggak penting dari pekerjaan kami, hasil dari upaya kerja sama dan jaringan yang kuat yang memungkinkan kami membangun jembatan ilmiah dan budaya yang unik,” elas Prof. Riccardo Polosa.
Minat yang besar ditunjukkan pada topik-topik yang dibahas oleh berbagai pembicara di konferensi tersebut. Isu-isu seperti kesehatan kulit dan mata, serta dampak merokok pada performa atletik dan kehidupan militer, menarik perhatian baik mahasiswa maupun peserta.
“Indonesia memerlukan strategi inovatif untuk mengatasi dampak merokok terhadap kesehatan masyarakat, dan kolaborasi internasional seperti ini adalah kuncinya,” kata Penelilti FK UNPAD Dr Ronny Lesmana.
Selama konferensi, para finalis Program dan Penghargaan Riset Bakat Internasional diperkenalkan. Inisiatif ini dikoordinasikan oleh CoEHAR di Catania dan diluncurkan pada tahun 2021 di bawah proyek Replica.
Program ini didedikasikan untuk para peneliti muda dari universitas di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Program ini menawarkan dukungan finansial untuk proyek-proyek riset independen dalam pengurangan bahaya, dengan fokus pada keunggulan ilmiah dan potensi dampak kesehatan.
Para peneliti muda pun berkesempatan untuk melakukan presentasi. Sains dalam konferensi ini menawarkan solusi nyata untuk mengurangi bahaya merokok, tetapi aliansi internasional, peraturan hukum yang akomodatif, dan visi terpadu di bidang kesehatan, pendidikan, dan penelitian diperlukan.
Konferensi ini juga menegaskan kembali peran CoEHAR sebagai jembatan antara penelitian akademis, masyarakat, dan kesehatan publik, serta memperbarui komitmennya terhadap peta jalan global menuju masyarakat yang mengurangi bahaya.