Penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Melbourne di Selandia Baru ini bertujuan untuk mengetahui lebih lanjut dampak kesehatan dan implikasinya pada anggaran negara dari melegalisasi penjualan produk mengandung nikotin yang dipanaskan dan menghasilkan vaporisasi (penguapan). Produk mengandung nikotin yang menghasilkan vaporisasi atau penguapan ini mencakup rokok elektronik dan produk tembakau yang dipanaskan. Temuan-temuan yang dihasilkan dalam penelitian tersebut diantaranya adalah sebagai berikut:
- Mendorong tersedianya produk nikotin vaporisasi di pasaran diproyeksikan menghemat anggaran negara untuk kesehatan masyarakat hingga 3,4 milyar dollar Selandia Baru (atau setara 2,5 milyar dollar Amerika Serikat).
- Dampak kesehatan yang ditimbulkan jika perokok beralih ke produk vaping adalah tambahan 19 hari dalam keadaan sehat bagi masing-masing penduduk Selandia Baru.
Proyeksi ini menyimpulkan bahwa regulasi yang permisif terhadap produk nikotin dengan vaporisasi dapat berdampak pada penghematan anggaran dan dampak positif bagi kesehatan masyarakat. Potensi dampak ini dapat dimaksimalkan dengan menargetkan produk nikotin dengan vaporisasi sebagai strategi untuk berhenti merokok, kontrol terhadap kandungan kimia yang terdapat di dalam produk, serta pembatasan umur dan kegiatan pemasaran untuk mencegah penggunaan produk nikotin vaporisasi di kalangan generasi muda.
Baca Juga: Peneliti Jelaskan Perbedaan Kandungan Asap Rokok dan Uap Vape