Left arrow Kembali

Dampak Kesehatan dari Polusi Udara yang Disebabkan Transportasi

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melakukan sebuah tinjauan penelitian di tahun 2005 untuk merangkum bukti-bukti ilmiah terkait dampak kesehatan yang disebabkan paparan polusi udara oleh transportasi.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) melakukan sebuah tinjauan penelitian di tahun 2005 untuk merangkum bukti-bukti ilmiah terkait dampak kesehatan yang disebabkan paparan polusi udara oleh transportasi. Poin-poin penting dalam tinjauan penelitian tersebut diantaranya adalah:
  • Bukti ilmiah menunjukkan bahwa polusi udara yang disebabkan transportasi merupakan kontributor utama terhadap polusi udara luar ruang yang memiliki dampak negatif pada kesehatan.
  • Lalu lintas berkontribusi dalam menghasilkan berbagai polutan udara berbentuk gas dan partikulat udara (particulate matter – PM) dalam berbagai ukuran dan komposisi kimia. Emisi asap knalpot dari perjalanan darat berkontribusi pada 30% partikulat halus (berdiameter kurang dari 2.5 mikrometer atau PM2.5) di udara perkotaan.
  • Paparan terhadap partikulat halus PM2.5 (termasuk asap hitam) dan ozon berhubungan dengan meningkatnya risiko kematian dan penyakit saluran pernapasan. Paparan terhadap nitrogen dioksida, ozon, dan partikulat halus terkait dengan reaksi alergi.
  • Faktor-faktor seperti jarak tempuh, tempat tinggal di dekat jalan raya, dan kepadatan lalu lintas menunjukkan adanya peningkatan dampak negatif bagi kesehatan.
  • Meningkatnya jumlah kendaraan, meningkatnya jumlah mobil berbahan bakar diesel, tingginya angka perjalanan jarak pendek, dan kemacetan lalu-lintas merupakan faktor utama meningkatnya polusi udara luar ruang.
  • Kendaraan yang tidak dirawat dengan baik dan kurang perawatan emisi gas buang berkontribusi besar pada keseluruhan emisi polutan yang dihasilkan.