Left arrow Kembali

Produk Tembakau Alternatif dan Risiko Kanker Paru-Paru. Apa Faktanya?

Paparan terhadap asap rokok atau bahkan third-hand smoke seperti baju atau dinding yang sering terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko kesehatan perokok pasif untuk mengidap kanker paru-paru. Lalu apakah produk tembakau alternatif dapat menurunkan risiko tersebut?

Sebagai penduduk negara yang memiliki lebih dari 53 juta perokok, kita tentu sudah akrab dengan berbagai bahaya yang dimiliki oleh produk tembakau tersebut, terutama saat membicarakan kanker paru-paru. Kebiasaan merokok adalah penyebab utama seseorang mengidap kanker paru-paru. Kebiasaan merokok ternyata tidak hanya memengaruhi risiko kesehatan perokok aktif, namun juga perokok pasif. Paparan terhadap asap rokok atau bahkan third-hand smoke seperti baju atau dinding yang sering terpapar asap rokok dapat meningkatkan risiko kesehatan perokok pasif untuk mengidap kanker paru-paru.

Baca Juga: Mengenal Third-hand Smoke

Seiring dengan meningkatnya kesadaran penduduk Indonesia terhadap bahaya kanker paru-paru, hadir produk tembakau alternatif di Indonesia. Sejak 1 Juli 2018, produk tembakau alternatif yang mencakup rokok elektronik, vape, tembakau hirup, tembakau kunyah, dan produk tembakau yang dipanaskan bukan dibakar resmi dapat beredar dengan legal di Indonesia. Tapi, sebagai sesama produk tembakau, apakah produk tembakau alternatif juga memiliki risiko kanker paru-paru setinggi rokok?

The Vaping Post, sebuah penerbitan tentang rokok elektronik dan vape, melansir penelitian terbaru yang menyatakan bahwa produk tembakau alternatif memiliki risiko kanker paru-paru yang lebih rendah daripada rokok. Penelitian tersebut dilakukan selama 18 bulan dengan menggunakan tikus sebagai kelinci percobaan untuk membandingkan efek asap rokok dan uap produk tembakau alternatif. Hasilnya, karsinoma kanker paru-paru pada subyek yang terpapar asap rokok meningkat secara signfikan  sementara subyek yang terpapar uap produk tembakau alternatif memiliki karsinoma kanker paru-paru yang jauh lebih rendah. Penemuan ini sejalan dengan pernyataan dari Cancer Research UK yang mengatakan bahwa produk tembakau alternatif jauh lebih tidak berbahaya daripada rokok karena tidak mengandung karsinogen yang ada pada rokok.

Baca Juga: Apa itu Perokok Pasif dan Apa Perbedaan Perokok Aktif dan Pasif?

Meskipun begitu, tetap perlu diingat bahwa produk tembakau alternatif tidak sepenuhnya bebas risiko kesehatan. Walaupun demikian, berbagai penelitian terkini menyatakan bahwa produk tembakau alternatif seperti rokok elektronik, vape, dan produk tembakau dipanaskan memiliki risiko kesehatan yang jauh lebih rendah daripada rokok. Saat ini, memang belum ada penelitian yang menentukan efek jangka panjang dari produk tembakau alternatif untuk penggunanya, oleh karena itu sebaiknya kita tetap memandang produk tembakau alternatif ini sebagai metode harm reduction atau pengurangan risiko untuk membantu perokok aktif berhenti merokok dan mengurangi risiko kesehatan, seperti risiko kanker paru-paru dan penyakit-penyakit lainnya. Sebagai solusi alternatif pengurangan risiko, penggunaan produk tembakau alternatif memiliki potensi dampak positif pada kesehatan kita dan orang-orang tersayang.

Sumber: “Using E-cigarettes to Stop Smoking”, National Health Service Inggris, 29 Maret 2019