Merokok sudah menjadi tradisi buruk yang sulit dihilangkan namun tidak sedikit jumlah perokok yang sebetulnya ingin mengurangi dan berusaha keras untuk memberhentikan kebiasan buruknya itu secara permanen.
Tentunya upaya tersebut bukan perkara yang mudah akibat zat adiktif yang dikandung rokok yakni nikotin menjadi penghalang dan tantangan yang kuat untuk seorang perokok menangani rasa ketagihannya.
Efek kecanduan ini pasalnya akan membuat perokok berat kesulitan menghadapi fase gejala putus nikotin yang tidak dapat dihindari ketika ia berusaha berhenti. Kendatipun dianggap sulit, bukan berarti hal ini tidak bisa dicapai.
Upaya pemberhentian total ataupun bertahap tentunya harus disertai dengan keyakinan untuk berhenti, tekad yang bulat untuk menjalani niat tersebut dan kesabaran yang konsisten dipertahankan terutama di masa sulit ketika rasa kecanduan muncul dari waktu ke waktu.
Ketika nantinya berhasil, akan ada rasa kepuasan tersendiri yang dirasakan oleh orang tersebut karena akhirnya bisa terbebas dari rokok dan bahaya yang menyertainya.
Baca Juga: Nikotin vs TAR: Mana yang Lebih Berbahaya?
Efek Berhenti Merokok
Ketika perokok aktif berusaha berhenti merokok, akan ada efek samping yang menyertainya. Efek samping berhenti merokok beragam dan ekstrim atau tidak dampaknya tergantung seberapa sering orang tersebut mengkonsumsi rokok, berapa lama sudah merokok dan jumlah yang dikonsumsi setiap harinya.
Rasa tidak enak badan seperti flu umumnya dirasakan di tahap awal pemberhentian konsumsi rokok. Hal ini dikarenakan rokok mempengaruhi semua sistem di dalam tubuh dan ketika memutuskan untuk berhenti, semua organ di tubuh akan berusaha untuk beradaptasi kembali tanpa keberadaan nikotin di dalam sistemnya.
Berikut beberapa contoh keluhan setelah berhenti merokok yang paling sering dialami diantaranya adalah sakit kepala atau pusing, rasa mual, kesemutan pada bagian tangan dan kaki, batuk dan nyeri di bagian tenggorokan, nafsu makan yang meningkat, kenaikan berat badan akibat nafsu makan yang tinggi dan rasa ngidam menginginkan nikotin.
Selain efek samping yang mempengaruhi fisik, ada pula efek samping yang berkaitan dengan kondisi psikologis orang tersebut. Ini termasuk rasa frustasi, mudah tersinggung, amarah yang sulit dikontrol, rasa cemas, depresi dan juga insomnia atau sulit tidur.
Baca Juga: 3 Bahaya Merokok Setelah Makan yang Harus Dihindari
Cara Mengatasi Efek Samping Berhenti Merokok
Memang efek samping atau gejala ini terdengar sangat menakutkan dan berat untuk dilalui khususnya bagi perokok aktif. Namun efek samping ini hanya bersifat sementara dan bisa coba dikendalikan dengan beberapa hal.
Berolahraga, mengonsumsi air putih yang banyak, sayur, buah-buahan dan mencari aktifitas untuk mengalihkan perhatian dapat membantu seseorang untuk pelan-pelan melewati proses ini dari hari ke hari sampai akhirnya bisa secara efektif berhenti merokok permanen.
Apabila cara-cara ini masih tergolong sulit dilakukan, disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter yang khusus menangani hal ini dan juga mencari dukungan moral dari orang-orang terdekat karena lingkungan sangat berdampak besar pengaruhnya atas keberhasilan seseorang untuk betul-betul berhenti.
Dampak Positif Berhenti Merokok
Ada banyak manfaat yang bisa dinikmati jika seseorang sudah berhasil berhenti merokok. Dampak positif bisa dirasakan secara jangka pendek mulai dari 20 menit pertama hingga jangka panjang yakni 10 tahun lebih kedepan. Setelah berhenti 20 menit, kondisi tekanan darah, denyut jantung dan aliran darah membaik.
Setelah 12 jam berhenti, hampir semua zat nikotin dalam tubuh sudah dimetabolisme sehingga tingkat CO dalam darah kembali normal. Setelah 2 hari berhenti nikotin akan mulai tereliminasi dari tubuh sehingga indera perasa dan penciuman akan membaik. Setelah 5 hari berhenti, sistem kardiovaskular membaik.
Setelah 2 sampai minggu berhenti, fungsi paru membaik, nafas tidak pendek lagi dan batuk-batuk berkurang. Setelah 1 tahun, risiko penyakit jantung berkurang. Setelah 5 tahun berhenti risiko stroke menurun pada level yang sama dengan orang yang tidak pernah merokok sama sekali. Setelah 10 tahun berhenti merokok, risiko kematian yang bersangkutan dengan merokok menurun secara drastis.
Dampak Positif Berhenti Merokok untuk Kesehatan Psikologis
Selain yang sudah disebut atas ada pula dampak positif lain dari stop merokok yaitu, tingkat kesuburan meningkat, wajah tampak lebih awet muda, gigi menjadi lebih cerah dan putih warnanya, fungsi indera membaik, kualitas hubungan seksual membaik dan juga stres berkurang dan lebih mudah dikelola. Banyak perokok berpikir bahwa rokok membantu mereka kelola stres, padahal pengaruh rokok ada pemicu terkuat stres.
Baca Juga: Memutus Kebiasaan Merokok secara Cold Turkey, Ini Efeknya Pada Otak!
Cara Berhenti Merokok
Metode atau cara untuk stop merokok beragam. Ada yang bisa dilakukan secara dadakan atau tiba-tiba yang disebut cold turkey, kemudian ada juga cara mengurangi atau berhenti dari kebiasaan merokok yang bisa dilakukan secara perlahan mulai dari bantuan kegiatan fisik, bantuan secara psikologis dan juga bantuan medis melalui terapi dan obat-obatan.
Baca Juga: Ini Dia Cara Paling Efektif untuk Berhenti Merokok!
Cara Berhenti Merokok Tiba-tiba
Cara menghentikan kebiasaan merokok secara tiba-tiba atau mendadak disebut metode cold turkey. Cara ini tergolong ekstrim dan hanya 3 sampai 10% orang berhasil melakukannya karena beratnya efek samping seperti efek withdrawal yang timbul ketika seseorang berhenti merokok seketika.
Perokok yang memutuskan untuk menggunakan metode cold turkey akan dihadapi sejumlah tantangan seperti rasa dan keinginan yang kuat untuk merokok kembali, lalu kesulitan konsentrasi dalam segala hal termasuk saat bekerja, kemudian menjadi lebih mudah tersinggung dan depresi, cepat menyerah ketika dihadapi masalah, gelisah seharian dan ingin makan terus disertai pusing dan mual. Terlebih, metode ini juga kerap membuat konstipasi dan perubahan pada kebiasaan buang air besar.
Kendatipun terdengar sangat menegangkan proses dan efek yang dilalui, cara ekstrem ini bisa membawa dampak yang baik dan efektif karena tidak mengandalkan pengkonsumsian obat-obatan dan tidak mengeluarkan biaya untuk terapi khusus.
Cara Berhenti Merokok Perlahan
Ada sejumlah cara yang bisa dicoba lakukan untuk stop merokok. Cara-cara ini tergolong perlahan karena membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mencapai keberhasilan dan menggapai kesuksesannya.
Cara berhenti merokok secara perlahan diantaranya adalah menulis jurnal berisikan daftar alasan kenapa harus berhenti merokok, membuat rencana yang pasti kapan mau mulai berhenti dan memastikan komitmen diri terhadap eksekusi rencana tersebut, mengantisipasi momen-momen tertentu yang umumnya membuat seseorang terdorong hasratnya karena terbiasa merokok setelah makan, sedang minum kopi, sedang berkendara karena terbiasa merokok saat berada dalam tekanan, ketika minum alkohol dan hindara berkumpul dengan teman-teman yang merokok.
Penerapan Gaya Hidup Sehat dan Lingkungan yang Tepat
Mengantisipasi perlu ditemani dengan solusi yaitu dengan cara meyakinkan diri kembali niat untuk berhenti, memotivasi diri dengan mengingat kelebihan yang dapat dirasakan apabila berhenti merokok dan berusaha keras untuk menjauhi diri dari kondisi stres dan mengalihkannya dengan latihan pernapasan, melakukan hal yang disukai, mendengarkan musik favorit, mulai aktif berolahraga, rajin mengkonsumsi makanan sehat dan niat membersihkan rumah secara berkala agar waktu tersita dan tidak terpikir untuk merokok lagi.
Dan juga, alangkah baiknya seseorang yang berniat berhenti menghindari berkumpul dengan perokok lagi karena hal itu akan memicu keinginan untuk merokok lagi bagi seseorang yang sedang mencoba berhenti.
Terapi Pengganti Nikotin
Selain cara berhenti merokok secara perlahan yang sudah disebutkan, ada pula cara lain seperti terapi pengganti nikotin menggunakan patch nikotin, tablet hisap atau mengunyah permen karet dan inhaler atau semprotan hidung yang memang dirancang khusus untuk membuat seseorang berhenti merokok secara perlahan dengan mengurangi kadar nikotin secara bertahap.
Baca Juga: Efek Nikotin Pada Tubuh
Obat untuk Membantu Berhenti Merokok
Beberapa obat yang dapat membantu upaya berhenti merokok termasuk Zyban (Wellbutrin, Bupropion) yang merupakan obat antidepresan untuk mengurangi hasrat mengkonsumsi nikotin, lalu Chantix (Champix, Varenicline) yang bekerja dengan cara merangsang reseptor nikotin di otak dan memberikan efek seolah-olah sedang merokok.
Terapi untuk Membantu Stop Merokok
Terapi hipnosis kerap digunakan untuk membantu seseorang berhenti merokok. Cobalah terapi ini karena bisa bekerja dengan cara memberikan sugesti kepada seseorang yang sedang mencoba berhenti merokok.
Orang tersebut akan dikondisikan di dalam situasi yang aman nyaman dan santai agar mampu menerima saran atau masukan apapun yang diberikan dokter. Ini kemudian dapat membantu memperkuat tekad seseorang untuk mengurangi dan berhenti total dari kebiasaan buruk merokok.
Produk Tembakau Alternatif
Beberapa tahun terakhir ini kita dapat menyaksikan kehadiran solusi berupa opsi-opsi lain yang diharapkan dapat membantu perokok aktif mengurangi kebiasaan merokok mereka sekaligus sebagai bentuk upaya untuk membantu mereka berhenti secara permanen.
Ada sejumlah jenis produk tembakau alternatif yang sudah mulai populer digunakan di kalangan masyarakat dalam upaya mengurangi pengkonsumsian rokok konvensional yang umumnya melalui proses pembakaran.
Jenis produk tembakau alternatif diantaranya adalah rokok elektronik atau yang dikenal dengan istilah vape, kemudian produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco products dan juga kantong nikotin serta SNUS.
Rokok Elektronik/Vape
Salah satu opsi terbaik alternatif rokok sebagai produk tembakau alternatif adalah beralih ke penggunaan rokok elektronik yang juga dikenal dengan istilah vape. Vape dianggap sebagai alternatif rokok yang tergolong lebih sehat atau lebih minim resiko kesehatannya.
Hal ini didukung oleh sebuah riset yang dirilis Journal of The American College of Cardiology berupa artikel terkait “Cardiovascular Effects on Switching From Tobacco Cigarettes to Electronic Cigarettes” pada 15 November 2019 lalu. Penelitian tersebut menunjukan para peserta dalam studi yang melakukan peralihan dari rokok konvensional ke vape mengalami peningkatan kesehatan jantung.
Cara Pemakaian Rokok Elektronik/Vape
Rokok elektronik atau vape ini dinilai sebagai pengganti rokok yang lebih aman bagi kesehatan karena tidak memiliki kandungan tembakau dan prosesnya hanya melibatkan pemanasan pada cairan dalam tabung dalam sebuah mesin yang nantinya akan menghasilkan uap bukan asap seperti pada rokok konvensional umumnya. Oleh karena itu, rokok elektronik atau vape dapat digolongkan sebagai salah satu produk tembakau alternatif.
Produk tembakau yang dipanaskan
Selain rokok elektronik atau vape, ada pula opsi jenis produk tembakau alternatif berikutnya yaitu, produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco products. Produk tembakau yang dipanaskan menggunakan bahan tembakau asli dan bekerja dengan cara tembakau dipanaskan pada suhu tertentu yakni dibawah 350 derajat celcius sehingga hanya menghasilkan uap sebagai penghantar nikotin bukanlah asap.
Kelebihan heated tobacco products adalah prosesnya hanya melalui pemanasan sehingga tidak menghasilkan TAR dan juga kandungan bahan kimia berbahaya nya jauh lebih rendah dibandingkan rokok konvensional.
Cara Pemakaian Produk Tembakau yang Dipanaskan
Produk tembakau yang dipanaskan berbahan baku utama tembakau yang dibentuk menjadi lembaran. Lembaran tembakau tersebut kemudian digulung menjadi batang tembakau.
Cara pemakaian produk tembakau yang dipanaskan ini adalah dengan cara memasukkan batang tembakau tersebut ke dalam sebuah perangkat elektronik yang nantinya akan melalui proses pemanasan hingga akhirnya menghasilkan uap.
SNUS
Selain rokok elektronik alias vape dan produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco products, ada juga jenis produk tembakau alternatif lain yakni, kantong nikotin. Kantong nikotin atau nicotine pouch merupakan solusi alternatif pengganti rokok yang sudah marak digunakan masyarakat Swedia dan dua tahun terakhir ini sudah mulai diperkenalkan ke masyarakat di Tanah Air.
Kantong nikotin ini berasal dari serat tanaman yang didalamnya berisi nikotin, pemanis, perisa serta air dan biasanya digunakan dengan cara meletakkannya diantara bibir dan gusi lalu diserap.
Ada beberapa jenis produk kantong nikotin asal Swedia, salah satunya adalah kantung tembakau cacah yang disebut SNUS. Kantong ini berukuran kecil dan memiliki tembakau basah yang ditumbuk secara halus.
Cara Pemakaian Kantong Nikotin (SNUS)
Cara pemakaian kantong tembakau atau kantong nikotin yang dikenal dengan istilah SNUS ini adalah dengan menyelipkan kantong tersebut diantara pipi dan gusi untuk menyerap kandungan nikotinnya. Biasanya dibiarkan di dalam mulut dalam kurun waktu yang lama kemudian ditelan bukan dimuntahkan.
Berhenti Merokok Jadi Kepentingan Pokok
Merokok merupakan kegiatan yang tidak baik dan juga memberikan dampak berbahaya bagi kesehatah tubuh kita. Perokok berat akan menemukan banyak kesulitan untuk menghentikan kebiasaan buruknya itu.
Ada banyak tips yang bisa perokok aktif coba untuk bisa berhenti merokok. Ada cara yang dilakukan secara mendadak yaitu cold turkey, tidak mengandalkan obat-obatan atau jenis bantuan lainnya namun dilakukan secara tiba-tiba.
Cara ini tentunya memiliki banyak efek samping yang luar biasa dan umumnya tidak akan terjamin kesuksesan dalam melakukannya, terkecuali ada dukungan kuat dari keluarga dan orang-orang di sekitar.
Selain informasi mengenai berhenti merokok secara tiba-tiba, ada pula tips yang bisa dicoba dilakukan untuk berhenti merokok secara perlahan-lahan.
Caranya dengan menuliskan jurnal berisikan daftar alasan kenapa ingin berhenti dan juga dampak positif yang akan diraih apabila sukses berhenti, kemudian mulai merencanakan kapan mau mulai berhenti dan belajar memegang komitmen tersebut.
Lalu hindari berkumpul dengan perokok dan hindari stres serta hal-hal yang biasanya membuat Anda membuat ingin merokok seperti sesudah makan, saat bekerja, saat berkendara dan sebagainya.
Hindari stres bisa juga dengan cara menyibukkan diri melalui olahraga, mendengarkan musik, mengonsumsi makanan sehat, membersihkan rumah dan hal-hal serupa yang mampu menyita keinginan untuk merokok.
Selain dengan hal-hal yang sudah disebut diatas, bisa juga mencoba berhenti merokok dengan menggunakan patch nikotin, tablet hisap, permen karet nikotin, inhaler dan semprotan hidung yang memang dirancang sebagai terapi pengganti nikotin.
Terlebih, ada juga yang memilih jalur menggunakan obat-obatan yang diresepkan khusus oleh dokter untuk berhenti merokok seperti, Zyban (Wellbutrin, Bupropion) yang merupakan obat antidepresan untuk mengurangi hasrat mengkonsumsi nikotin, lalu Chantix (Champix, Varenicline) yang bekerja dengan cara merangsang reseptor nikotin di otak dan memberikan efek seolah-olah sedang merokok.
Banyak perokok juga mencoba terapi hipnosis untuk berhenti. Terapi ini dilakukan dengan cara membuat seseorang dalam kondisi nyaman sehingga bisa lebih terbuka kepada dokter yang menangani dan lebih bisa menerima masukan atau saran baik untuk berhenti merokok.
Efek samping atau gejala yang umumnya akan dirasakan seseorang ketika berhenti merokok adalah rasa pusing, mual, kesemutan pada kaki dan tangan, konstipasi, nafsu makan meningkat drastis, mudah tersinggung, mudah cemas, frustasi, kurang termotivasi menjalankan hari-hari dan batu dan nyeri di tenggorokan.
Kendati pun efek sampingnya tergolong berat dan tidak enak untuk dilewati, namun efek pada kesehatan secara biologis, psikologis, fisik dan emosional dalam jangka pendek dan panjangnya sangat baik.
Dampak positif sudah mulai bisa dirasakan dari 20 menit pertama setelah berhenti merokok hingga 10 tahun lebih setelah berhenti merokok.
Mulai dari aliran dan tekanan darah, pernapasan, tenggorokan, sistem kardiovaskular, kondisi jantung, indera perasa dan penciuman dan semua organ yang terpengaruh rokok sebelumnya akan langsung membaik dan berfungsi lebih produktif.
Risiko mortalitas dan penyakit berkaitan dengan penyakit yang diakibatkan oeh rokok pun berkurang drastis. Kesuburan pun lebih terjamin, wajah pun lebih cerah, stres lebih mudah dikelola dan tentunya kualitas hubungan seksual juga membaik.