Kategori Penelitian

Ilustrasi untuk Studi Percontohan: Peradangan Gusi pada Perokok vs Pengguna Rokok Elektronik (Vape)

Studi Percontohan: Peradangan Gusi pada Perokok vs Pengguna Rokok Elektronik (Vape)

Sebuah penelitian oleh Universitas Padjadjaran, Indonesia, mengungkap bagaimana merokok dan vaping memengaruhi kesehatan gusi. Studi ini melibatkan 15 peserta yang dibagi menjadi non-perokok, perokok, dan pengguna vape. Selama 21 hari, peserta tidak membersihkan gigi bawah mereka untuk mengamati perubahan peradangan gusi. Mengejutkannya, perokok menunjukkan peradangan gusi (gingivitis) yang lebih sedikit dibandingkan non-perokok dan pengguna vape. Hal ini menunjukkan bahwa merokok dapat menyembunyikan penyakit gusi yang sebenarnya. Pengguna vape menunjukkan respons gusi yang mirip dengan non-perokok, menunjukkan bahwa vaping memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah bagi kesehatan gusi dibandingkan merokok.

Ilustrasi untuk Tekanan Darah Perokok vs. Pengguna Rokok Elektronik

Tekanan Darah Perokok vs. Pengguna Rokok Elektronik

Eksperimen ini bertujuan untuk melakukan studi perbandingan tekanan darah dan detak jantung secara periodik dalam jangka waktu 52 minggu pada mereka yang berhenti merokok (quitters) dan mengurangi (reducers) dengan bantuan rokok elektronik, serta mereka yang tidak merubah kebiasaannya dalam mengonsumsi rokok (failures).

Ilustrasi untuk Laporan GSTHR 2022: The Right Sight of History Telah Terbit

Laporan GSTHR 2022: The Right Sight of History Telah Terbit

Knowledge Action Change (KAC), lembaga kajian Kesehatan masyarakat yang berbasis di Inggris menerbitkan kajian Global Satate of Tobacco Harm Reduction (GSTHR): The Right Side of History di November 2022. Kajian ini membahas strategi mempercepat penghentian merokok guna mengurangi penyakit dan kematian akibat rokok di seluruh dunia. Salah satunya dengan inovasi teknologi untuk menghasilkan produk tembakau alternatif sebagai upaya pengurangan risiko kesehatan.

Ilustrasi untuk Koyo Nikotin: Efek Dosis Progresif Sebelum Berhenti Merokok

Koyo Nikotin: Efek Dosis Progresif Sebelum Berhenti Merokok

Studi observasi ini bertujuan untuk membandingkan kelayakan, keamanan, dan dampak dari penggunaan koyo nikotin dengan dosis yang disesuaikan dengan keinginan perokok pada periode 4 minggu sebelum dan sesudah mereka berhenti merokok.

Ilustrasi untuk PAHs dalam PM2.5: Dampak Metode Memasak di Cina

PAHs dalam PM2.5: Dampak Metode Memasak di Cina

Penelitian ini melakukan pengujian untuk membandingkan kandungan senyawa Polycyclic Aromatic Hydrocarbons (PAHs) yang dihasilkan dari lima aktivitas memasak yang berbeda di Cina.

Ilustrasi untuk Cara Menghilangkan Nikotin di Gigi: Solusi Aman untuk Senyum Lebih Cerah

Cara Menghilangkan Nikotin di Gigi: Solusi Aman untuk Senyum Lebih Cerah

Nikotin dari rokok bisa meninggalkan noda kuning yang membandel pada gigi. Cara menghilangkan nikotin di gigi melibatkan perawatan kebersihan mulut yang konsisten, pemilihan pasta gigi khusus, serta konsultasi dengan dokter gigi. Langkah-langkah ini penting untuk mendukung kesehatan gigi dan mulut serta mengurangi dampak kebiasaan merokok.

 

Ilustrasi untuk Mantan Direktur WHO Dukung Tembakau Alternatif Tekan Perokok

Mantan Direktur WHO Dukung Tembakau Alternatif Tekan Perokok

Mantan Direktur Riset Kebijakan dan Kerja Sama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tikki Pangestu mendorong Indonesia untuk mengambil pelajaran dari keberhasilan Swedia dan Norwegia dalam menekan angka prevalensi merokok yang tinggi yakni 69.1 juta Perokok. Melalui pemaksimalan penggunaan produk-produk tembakau alternatif seperti kantong nikotin, rokok elektrik, dan tembakau yang dipanaskan, Swedia berhasil menurunkan prevalensi merokok di negaranya dari 11% menjadi 5.16% pada tahun 2015, sementara Norwegia berhasil menurunkan dari 44% menjadi 16.20% dalam kurun 20 tahun dari tahun 2000.

Ilustrasi untuk Produk Tembakau Alternatif Bantu Perokok Dewasa Beralih

Produk Tembakau Alternatif Bantu Perokok Dewasa Beralih

Produk tembakau alternatif ternyata memiliki peran potensial dalam membantu perokok dewasa beralih dari kebiasaannya. Fakta ini dituturkan oleh Ahli Studi Nikotin dan Tembakau, dari London South Bank University (LSBU) Lynne Dawkins yang mengungkapkan bahwa perokok dewasa yang menggunakan produk tembakau alternatif memiliki kemungkinan 55 persen lebih besar untuk beralih dari kebiasaan merokoknya dalam tiga bulan.