Left arrow Kembali

Tembakau yang Dipanaskan Lebih Rendah Risiko

Dalam forum Scientific Summit on Tobacco Harm Reduction ke-4, peneliti VVT Technical Research Centre of Finland Teemu Karkela menjelaskan perbedaan asap rokok dan aerosol yang dihasilkan produk tembakau yang dipanaskan serta dampak atas perbedaan risiko kedua produk tersebut. Di mana letak perbedaan sebenarnya? Baca selengkapnya!

Perbandingan pembakaran pada rokok dan pemanasan pada produk tembakau alternatif menjadi salah satu topik forum Scientific Summit on Tobacco Harm Reduction: Novel Products, Research & Policy ke-4. Menurut pandangan berbagai ahli yang berpartisipasi dalam forum tersebut, produk tembakau alternatif yang dipanaskan memiliki risiko yang lebih rendah daripada rokok.

Peneliti dari VVT Technical Research Centre of Finland Teemu Karkela menjelaskan, asap rokok mengandung partikel padat yang dihasilkan selama pembakaran. Sementara produk tembakau alternatif, seperti produk tembakau yang dipanaskan, menghasilkan aerosol atau uap. 

Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan

Pemanasan pada produk ini terjadi pada suhu di bawah 350 derajat Celcius. "Produk tembakau alternatif tidak menghasilkan partikel padat karena dalam penggunaannya melalui pemanasan. Proses tersebut menghasilkan pengurangan yang sangat penting dari zat kimia berbahaya dan berpotensi berbahaya," ujar Karkela yang menjadi pemberi materi dalam forum tersebut.

Dosen Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dan ahli toksikologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga Shoim Hidayat menjelaskan, aerosol yang dihasilkan dari penggunaan produk tembakau alternatif mengandung lebih dari 90 persen partikel cair. 

Adapun partikel pada asap rokok 75 persen kandungannya adalah air dan 25 persen lainnya terdiri dari nikotin 3 persen, gliserol 10 persen, serta komponen lainnya. "Berdasarkan perbedaan komposisi tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa produk tembakau yang dipanaskan dengan suhu tidak lebih dari 3.500 C, proses fisiko-kimia yang terjadi adalah hanya penguapan (evaporasi). Dengan demikian, akan dihasilkan uap yang akan terkondensasi dan menghasilkan aerosol, bukan asap," tuturnya.

"Fakta ini diharapkan dapat disampaikan kepada masyarakat untuk meluruskan persepsi keliru yang ada selama ini bahwa produk tembakau alternatif sama berbahayanya dengan rokok," lanjut dia. Dengan minimnya risiko yang dihadirkan dari penggunaan produk ini, menurut Shoim produk tembakau alternatif layak dijadikan sebagai solusi alternatif bagi para perokok dewasa yang ingin mengurangi risiko penggunaan produk tembakau.

"Produk ini memang tidak sepenuhnya bebas risiko, namun dapat menjadi pilihan untuk beralih dari rokok. Dan perlu diingat bahwa nikotin bukan penyebab utama dari berbagai penyakit terkait merokok, melainkan TAR," kata dia.

Peneliti Menilai Tembakau yang Dipanaskan Lebih Rendah Risiko - Tribunnews.com