Left arrow Kembali

Pentingnya Penyesuaian Dosis Nikotin Saat Ingin Berhenti Merokok

Sebuah studi yang dilakukan oleh Queen Mary University of London, menemukan bahwa perokok yang dapat mengatur asupan nikotin mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk berhenti merokok. Lalu, bagaimana cara mengatur asupan nikotin untuk para perokok?

Bagi para perokok aktif, keputusan untuk berhenti merokok adalah sebuah mimpi buruk yang sangat sulit untuk dijalani. Hal yang membuat para perokok semakin sulit untuk berhenti merokok adalah adiksi terhadap  zat nikotin dalam rokok itu sendiri.

Nikotin sendiri adalah sebuah zat yang dapat meningkatkan dopamin di dalam tubuh yang menimbulkan perasaan bahagia, sehingga membuat penggunanya kecanduan. Seiring berjalannya waktu, kecanduan ini akan meningkat karena tubuh mulai memiliki kekebalan terhadap nikotin. Perokok harus merokok lebih sering dan lebih banyak untuk mendapatkan kadar dopamin yang sama.

Dengan kata lain, kecanduan nikotin merupakan adiksi yang membuat ketergantungan secara fisik dan dapat menyebabkan munculnya withdrawal symptoms atau gejala putus zat. Gejala putus zat ini muncul cukup cepat, yaitu sekitar 2 jam setelah berhenti merokok. Di titik ini, perokok akan merasakan keinginan merokok yang tinggi diiringi dengan kecemasan, perasaan tegang dan frustasi, tubuh berkeringat, serta sakit kepala.


Baca Juga:
Merokok dan Menggunakan Rokok Elektronik, Apa Bedanya?

Berhenti Merokok yang Efektif dengan Penyesuaian Dosis Nikotin Menggunakan Produk Tembakau

Lalu, apa cara berhenti merokok yang efektif? Para ahli menyarankan penyesuaian kadar nikotin sebagai elemen penting dari proses berhenti merokok. Hal ini dengan melakukan nicotine replacement therapy sebagai cara berhenti merokok. Pada cara ini, perokok tetap mendapatkan nikotin, tapi dari produk alternatif lain yang memiliki risiko kesehatan yang lebih rendah.

Baca Juga:
Tobacco Harm Reduction, Strategi Mengurangi Bahaya Rokok

Apa itu Nicotine Replacement Therapy?

Nicotine replacement therapy (NRT) atau terapi pengganti nikotin adalah salah satu pengobatan berhenti merokok yang paling umum digunakan saat ini. NRT diklaim dapat mengurangi perasaan putus asa akibat berhenti merokok, dengan pemberian sejumlah kecil nikotin dengan menggunakan produk tembakau alternatif.

Sebuah studi yang dilakukan oleh Queen Mary University of London yang diterbitkan pada tahun 2018 dalam Jurnal Addiction menemukan bahwa perokok yang dapat mengatur asupan nikotin mereka memiliki kemungkinan lebih besar untuk berhenti merokok. Umumnya, dosis yang direkomendasikan dalam nicotine replacement therapy jauh lebih rendah daripada kadar nikotin yang biasa diterima oleh perokok. Perbedaan yang muncul ini dapat membuat perokok merasa tidak puas sehingga akhirnya mereka memutuskan untuk kembali merokok. Sebaliknya, saat perokok bisa mengatur kadar nikotin yang mereka konsumsi, mereka bisa perlahan-lahan mengurangi konsumsi mereka sesuai kemampuan tanpa merasa terpaksa atau harus mengalami gejala-gejala putus zat yang membebani fisik maupun mental.

Baca Juga: Waspada Bahaya Membakar Sampah

Bagaimana cara mengatur kadar nikotin?

Salah satu solusi untuk mengurangi dosis nikotin akibat kebiasaan merokok adalah dengan menggunakan produk tembakau alternatif, karena produk-produk ini tetap dapat memberikan Anda asupan dari nikotin itu sendiri dengan dosis nikotin yang lebih sedikit.

Penggunaan produk tembakau alternatif untuk berhenti merokok dianggap lebih mudah dilakukan karena tidak terlalu menyiksa para perokok aktif yang ingin berhenti merokok. Saat ini pun kita dapat dengan mudah menemukan produk tembakau alternatif seperti electronic cigarettes atau vape, produk tembakau yang dipanaskan, dan masih banyak lagi.

Baca Juga: Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?

Maka, jika Anda atau kenalan Anda serius ingin berhenti merokok, jangan lupa untuk melakukan penyesuaian kadar nikotin dalam penggunaannya. Terutama jika cara berhenti merokok yang dipilih melibatkan peralihan ke produk tembakau alternatif sebagai opsi yang lebih rendah risiko bagi kesehatan. Dosis nikotin yang dikonsumsi dan penyesuaian dengan toleransi, cravings, serta ketahanan pribadi dapat menjadi hal yang menentukan berhasil atau tidaknya program berhenti merokok Anda.