Left arrow Kembali

Lebih Dekat dengan Produk Tembakau Yang Dipanaskan

Produk tembakau yang dipanaskan adalah salah satu jenis produk tembakau alternatif yang akhir-akhir sering disebut di berbagai media massa. Tetapi, apakah itu produk tembakau yang dipanaskan? Apa bedanya dengan rokok elektronik atau vape?

Produk tembakau yang dipanaskan atau heated tobacco product adalah salah satu jenis produk tembakau alternatif yang akhir-akhir ini sering disebut di berbagai media massa. Tetapi, apakah sebenarnya heated tobacco product itu?

Baca Juga: Lebih Dekat dengan Produk Tembakau Yang Dipanaskan

Mengenal Heated Tobacco Product

Saat ini kita sudah mengenal banyak jenis penghantar nikotin elektronik, seperti  vape. Tapi ternyata masih banyak juga yang tidak mengetahui bahwa heated tobacco product dan vape merupakan dua jenis produk tembakau alternatif yang sangat berbeda.

Heated tobacco product adalah salah satu produk tembakau alternatif yang digunakan untuk mengurangi tingkat penggunaan rokok konvensional. Heated tobacco product tidak memiliki proses pembakaran seperti rokok konvensional pada umumnya, sehingga yaitu tidak menghasilkan asap, melainkan uap.

Untuk lebih jelasnya, produk tembakau yang dipanaskan/heated tobacco product bekerja dengan memanaskan batang tembakau sampai titik maksimal 350ºC. Sehingga heated tobacco product ini juga tidak menghasilkan abu dari hasil pembakaran dan memiliki bau yang tidak menyengat.

Baca Juga: Lindungi Balita dari Third-hand Smoke

Perbedaan Heated Tobacco Product dengan Vape

Setelah mengetahui sekilas tentang heated tobacco product di penjelasan sebelumnya, lantas apakah yang menjadi pembeda antara heated tobacco product dengan vape? Anda bisa melihat perbedaan keduanya dari bahan yang digunakan. Heated tobacco product menggunakan batang atau stik tembakau asli sebagai bahan baku utamanya. Heated tobacco product ini akan dipanaskan mencapai suhu 350ºC sehingga dapat menghasilkan uap aerosol.

Beda halnya dengan vape, alat ini menggunakan cairan (liquid) yang mengandung nikotin. Cairan ini biasa kita kenal sebagai e-liquid. Perbedaan bahan baku ini yang membuat heated tobacco product ini berbeda dengan vape. Alat ini dapat bekerja dengan memanaskan cairan liquid tersebut dengan bantuan baterai dan alat penghantar panas.

Baca Juga: Apakah boleh merokok di ruangan ber-AC?

Baik heated tobacco product ataupun vape, keduanya sama-sama memiliki ciri khas yang sama dengan rokok konvensional. Keduanya sama-sama dihisap dan mengandung nikotin. Namun hal yang harus digarisbawahi adalah, heated tobacco product tidak menghasilkan asap yang mengandung TAR seperti rokok konvensional. Hal ini karena heated tobacco product tidak dibakar melainkan dipanaskan di suhu maksimal 350ºC.

Baca Juga: Mengenal Third-hand Smoke

Dikutip dari Tribun News, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (FDA) Amerika Serikat, Komite Toksisitas Inggris, serta Pusat Pengawasan dan Uji Tembakau Nasional Cina menyepakati bahwa produk tembakau alternatif yang menggunakan teknologi pemanasan akan menghasilkan uap dengan zat-zat kimia berbahaya 50-90 persen lebih rendah jika dibandingkan dengan asap hasil pembakaran rokok.

Sebagai negara dengan jumlah perokok tertinggi ketiga di dunia, pemerintah perlu melakukan sesuatu demi mengurangi tingkat konsumsi rokok. Potensi dari penggunaan heated tobacco product ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi angka prevalensi rokok di Indonesia.

Baca Juga: Waspada Bahaya Membakar Sampah

Heated Tobacco Product Sebagai Langkah Alternatif Mengurangi Angka Prevalensi Rokok

Mengapa heated tobacco product dapat mengurangi angka prevalensi rokok? Heated tobacco product masih mengandung nikotin. Nikotin adalah zat yang menimbulkan adiksi dan membuat perokok mengalami kesulitan untuk berhenti. Bagi perokok dewasa yang kesulitan berhenti merokok karena adiksi nikotin, heated tobacco product dapat mengurangi risiko paparan zat berbahaya dari rokok karena tidak adanya proses pembakaran, namun masih bisa memenuhi kebutuhan nikotin dari para penggunanya.

Badan-badan kesehatan dari berbagai negara seperti Cina, Inggris, Selandia Baru, Rusia dan Amerika Serikat telah mengumpulkan bukti-bukti ilmiah terkait produk ini dan menyepakati bahwa zat-zat kimia berbahaya yang dihasilkan dari uap heated tobacco product jauh lebih sedikit daripada asap rokok, sehingga penggunaan heated tobacco product dapat menjadi solusi pengurangan risiko bagi perokok yang kesulitan untuk berhenti. 

Baca Juga: Asap Knalpot vs. Asap Rokok, Apa Dampaknya Bagi Paru-Parumu?

Pemerintah tidak boleh lagi menutup mata terhadap potensi yang dimiliki heated tobacco product. Dukungan pemerintah mutlak diperlukan demi masa depan kesehatan masyarakat di Indonesia. Banyak nyawa yang dapat diselamatkan dari asap rokok yang berbahaya dan dengan adanya dukungan dan pengawasan dari pemerintah, penggunaan heated tobacco product dapat menjadi salah satu strategi utama dalam upaya pengendalian tembakau.

Baca Juga: 7 Zat Racun yang Terdapat Dalam Rokok

Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan