Left arrow Kembali

Apa yang Terjadi pada Tubuh Kita setelah Vaping atau Merokok selama 1 Bulan?

Sebuah video eksperimen dilakukan untuk melakukan perbandingan antara pengaruh vaping dan merokok selama 1 bulan pada tubuh kita. Bagaimana efeknya? Apakah benar vaping memiliki risiko yang lebih rendah? Atau vaping & rokok justru sama bahayanya?

Vape semakin lama semakin digandrungi karena terlihat lebih gaya dan dinilai lebih rendah risiko dibandingkan rokok. Seperti terlihat dari video percobaan di atas, dapat dilihat perbandingan penggunaan rokok dan vape dan dampaknya terhadap  paru-paru Anda setelah 1 bulan, yang mana paru-paru yang diwakilkan oleh kapas tetap terlihat bersih dan putih setelah penggunaan vape, sedangkan kapas menjadi hitam setelah penggunaan rokok.

Baca Juga: Efek Nikotin Pada Tubuh

Tabung yang digunakan setelah vaping juga tetap bersih dan berisi uap air, sedangkan tabung hasil rokok menghitam seperti jelaga sisa pembakaran yang menempel pada dinding tabung.

Selang yang mewakilkan tenggorokan kita juga terlihat menghitam dan ada cairan hitam seperti oli setelah penggunaan rokok. Sedangkan selang dari vaping berisi uap air dan bersih.

Walaupun percobaan di video tersebut bukanlah percobaan dari badan penelitian atau riset resmi, tapi cukup bisa menilai efek samping vape dan rokok jika digunakan terus menerus.

Ketahui informasi selengkapnya mengenai efek samping vape di artikel ini.

Baca Juga: 3 Bahaya Merokok Setelah Makan yang Harus Dihindari

Apakah Efek Samping Vape Lebih Berisiko dari Rokok?

Sebelum membahas tentang efek samping vape dan rokok, yuk, kenali produk ini terlebih dulu! Vape adalah salah satu produk tembakau alternatif dengan risiko yang lebih rendah daripada rokok. Bedanya dengan rokok, vape menggunakan sistem yang memanaskan cairan, bukan pembakaran. Di dalam cairan yang digunakan dalam vape sendiri tetap ada kandungan nikotin yang dapat membantu perokok untuk beralih dari rokok.

Baca Juga: Peneliti Jelaskan Perbedaan Kandungan Asap Rokok dan Uap Vape

Dengan begitu, vape tidak menghasilkan TAR, zat yang terbentuk dari pembakaran tembakau seperti rokok. TAR lebih berisiko terhadap kesehatan karena mengandung zat-zat karsinogenik yang dapat memicu risiko kanker. 

Jika diuraikan berikut beberapa kandungan dari cairan vape: 

1. Nikotin

Nikotin tetap menjadi bagian utama dari kandungan cairan vape. Dosis  nikotin pada rokok mempunyai kadar yang lebih besar jika dibandingkan dengan nikotin di dalam produk tembakau alternatif seperti vape. Penggunaan produk tembakau alternatif dijadikan solusi di berbagai negara untuk mengurangi risiko dari merokok. Sebenarnya, nikotin adalah senyawa kimia yang memang terdapat pada berbagai macam tumbuhan, seperti tembakau, kentang, terung, atau tomat, namun yang paling tinggi konsentrasinya ada pada tembakau. Nikotin memang membuat ketergantungan, tapi bukan penyebab utama penyakit terkait kebiasaan merokok

2. Glycerin

Cairan ini kental dan tidak berwarna dan berbau. Penggunaan Glycerin dalam takaran tepat masih terhitung aman bagi tubuh karena bahan ini digunakan juga di dalam berbagai makanan dan obat-obatan.

3. Propylene glycol

Kandungan ini membantu pembentukan uap saat proses cairan vape dipanaskan. Propylene glycol yang sebenarnya kandungan ini sering juga ditemukan dalam berbagai jenis makanan, seperti es krim, salad, popcorn, dan lainnya. 

Baca Juga: Perbedaan Dosis, Durasi, dan Bentuk Terapi Pengganti Nikotin untuk Berhenti Merokok

4. Perisa

Anda pasti tahu bahwa ada berbagai macam varian rasa dari liquid vape yang dijual pada saat ini. Gunakan perisa yang aman dikonsumsi ya, agar terhindar dari risiko hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam sebuah studi pada jurnal Nicotine & Tobacco Research menyatakan bahwa uap yang dihasilkan oleh produk tembakau alternatif seperti vape berbentuk vaporisasi air yang menguap dalam hitungan detik, sedangkan asap rokok dapat bertahan di udara dalam waktu lama. 

Baca Juga: Efek Asap Rokok pada Hewan Peliharaan

Uap dari produk tembakau alternatif seperti vape langsung menghilang tanpa jejak dan tidak mengganggu kualitas udara, sedangkan asap rokok dapat meninggalkan bekas di baju atau di permukaan benda.

Jadi, berdasarkan video dan hasil studi di atas, bisa dibilang, efek samping vape tetap ada namun risiko kesehatannya lebih rendah dibandingkan rokok. 

Baca Juga: Apakah boleh merokok di ruangan ber-AC?

Jika Anda sedang berusaha berhenti merokok, ada beberapa pilihan produk tembakau alternatif yang bisa Anda jadikan salah satu solusi mengurangi kebiasaan merokok, seperti vape, produk tembakau yang dipanaskan, nikotin tempel, permen karet nikotin dan tembakau hisap/kunyah. Produk tembakau alternatif tetap bisa memenuhi asupan nikotin dan efektif untuk membantu berhenti merokok

Temukan informasi dan fakta menarik tentang produk tembakau alternatif dan pengurangan risiko dari artikel KABAR sekarang juga. 

Halodoc