Left arrow Kembali

Mengenal Third-hand Smoke

Third-Hand Smoke adalah residu dari asap rokok yang menetap pada debu dan permukaan tubuh atau benda-benda lain setelah rokok dimatikan. THS tidak hanya menetap di dalam ruangan tetapi juga terdapat di pakaian, rambut, hingga tangan perokok aktif maupun pasif.

Selama ini sebagian besar dari kita sudah mengenal istilah perokok pasif atau secondhand smoker. Perokok pasif adalah orang-orang yang tidak merokok, tetapi terpapar asap rokok, baik dari rokok yang sedang dibakar maupun dari asap yang dikeluarkan oleh orang yang sedang merokok. Lalu, apakah yang dimaksud dengan third-hand smoke? 

Baca Juga: Apa dampak pembakaran sampah pada manusia dan kesehatannya?

Third-hand Smoke : Pengertian, Bahaya, dan Efeknya

Istilah ini memang baru digunakan oleh para peneliti pada satu dekade terakhir sehingga belum banyak dikenal oleh masyarakat luas. Third-hand smoke adalah residu dari asap rokok yang menempel pada debu dan tubuh atau benda-benda lain setelah terpapar asap rokok dari orang yang merokok di luar ruangan dan di dalam rumah. 

Penelitian yang dilakukan oleh Universitas San Diego State, Amerika Serikat pada tahun 2004 dan 2011 menunjukkan bahwa third-hand smoke tidak hanya menetap di dalam ruangan, mobil, atau tempat dinyalakannya rokok tetapi juga pada pakaian, rambut, hingga tangan perokok aktif maupun pasif. Kita dapat mengenalinya dari bau rokok yang menempel pada tempat-tempat tersebut serta noda kuning atau kecoklatan pada dinding atau furnitur. 

Baca Juga: Mana Produk Tembakau Alternatif yang Lebih Efektif Membantu Anda Berhenti Merokok?

Bahaya Third-hand Smoke 

Apakah third-hand smoke berbahaya? Residu bahan kimia berbahaya yang ditinggalkan oleh hasil pembakaran rokok sebagian besar terdiri dari nikotin, 3-ethenylpyridine (3-EP), phenol, cresols, naphthalene, formaldehyde, dan tobacco-specific nitrosamines (TSNA). Selain residu nikotin dan tiga bahan kimia berbahaya lainnya, residu lain yang dapat ditinggalkan juga mengandung polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs), yang merupakan senyawa karsinogenik pemicu tumbuhnya sel kanker yang berbahaya bagi manusia. 

Baca Juga: Apakah boleh merokok di ruangan ber-AC?

Paparan terhadap third-hand smoke dapat terjadi melalui pernapasan, pencernaan, dan kontak kulit. Walaupun polutan third-hand smoke banyak yang berbentuk gas dan dapat dihilangkan dengan ventilasi, beberapa senyawa kimia tetap ada di dalam debu atau permukaan benda dan dapat menetap hingga berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan dari sejak rokok dimatikan.

Baca Juga: Apa Bedanya Rokok dan Produk Tembakau Alternatif?

Konsep Third-hand smoke yang Masih Dianggap Asing

Saat ini konsep third-hand smoke masih dianggap asing. Hal ini karena para peneliti masih mencari tahu lebih lanjut mengenai risiko yang dapat ditimbulkan oleh residu asap rokok tersebut. 

Para peneliti dari University of California, misalnya, menunjukkan bahwa ada pengaruh langsung antara residu asap rokok seperti residu nikotin dan bahan kimia lainnya terhadap kesehatan manusia. Tanpa Anda sadari, residu asap rokok memiliki kemungkinan yang tinggi untuk tidak sengaja terhirup oleh orang lain yang beraktivitas di sekitarnya. Mulai dari ruangan yang tidak bebas asap rokok, kafe yang sehari-hari terpapar asap rokok, ruang keluarga di rumah sendiri yang penghuninya kerap merokok di dalamnya, hingga meja kursi di beranda rumah yang selama ini dijadikan basecamp untuk merokok.

Baca Juga: Kandungan Asap Rokok dan Risiko yang Ditimbulkan

Efek asap rokok yang menempel pada benda juga berpengaruh pada kinerja sel

Selain menemukan bahwa residu asap rokok seperti residu nikotin dan bahan kimia lainnya yang sangat berbahaya bagi perokok pasif, tim peneliti yang dipimpin oleh Prue Talbot, seorang profesor Departemen Molekuler, Sel, dan Sistem Biologi, menemukan adanya keterkaitan risiko yang terjadi di sel-sel dalam sistem pernapasan perokok aktif dan perokok pasif.

Jika disimpulkan, penelitian-penelitian terkait yang pernah dilakukan menunjukkan adanya polutan third-hand smoke terutama di dalam ruangan yang terpapar asap rokok. Polutan ditemukan di udara, debu, dan pada permukaan benda-benda hingga memungkinkan terjadinya paparan melalui berbagai cara. Third-hand smoke meningkatkan risiko terhadap kesehatan bagi mereka yang tidak merokok dan lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah dan dekat dengan permukaan benda yang telah terpapar. 

Perhatikan bahaya third-hand smoke dan mari kita wujudkan lingkungan bebas asap rokok dengan tidak merokok di lingkungan rumah dan sebisa mungkin berhenti merokok di luar rumah, untuk melindungi keluarga dan orang lain dari bahaya asap rokok dalam jangka panjang! Ikuti terus artikel terkait third-hand smoke dan artikel menarik lainnya di sini agar Anda #JadiLebihPaham.

Baca Juga: Yuk Bedah TAR dalam Asap Rokok dari Berbagai Sisi!



Sumber: ncbi.nlm.nih.gov